Analisis Usaha Jamu Jahe, Kunyit, dan Serai di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Kota Mojokerto

Kinanti, Sekar (2023) Analisis Usaha Jamu Jahe, Kunyit, dan Serai di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Kota Mojokerto. Diploma thesis, Politeknik Negeri Jember.

	Text (Ringkasan) RINGKASAN.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (69kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) BAB 1. PENDAHULUAN.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (13kB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (130kB)
	Text (Full Text) D31211942_LAPORAN LENGKAP.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Berbagai macam kekayaan alam tersebar di Indonesia mulai dari flora dan fauna. Flora yang terdapat di Indonesia diantaranya seperti tanaman obat atau herbal, mulai dari jenis rimpang, batang, maupun jenis herbal lainnya. Tanaman obat dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku seperti jamu. Jamu merupakan minuman sekaligus obat tradisional asli indonesia. Jamu termasuk ke dalam reprentasi kearifan lokal yang berkembang luas di masyarakat. Jamu kaya akan manfaat dan memiliki kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Hingga saat ini, jamu masih dilestarikan oleh masyarakat di Indonesia. Pada umumnya jamu terbuat dari tanaman obat yang berbahan dasar jahe, kunyit, dan serai. Jahe yang memiliki manfaat sebagai penangkal virus yang terdapat pada sel-sel saluran pernafasan manusia, kunyit yang memiliki manfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker dan anti tumor dan serai yang memiliki manfaat dimana dapat mengatasi iritasi pada tubuh dan juga mengandung mineral, vitamin, dan antioksidan yang penting bagi tubuh. Rata-rata masyarakat mengolah jamu tersebut dengan cara rempah-rempah pada bahan dasar jamu diparut, dihaluskan, atau bahkan dikeringkan yang menimbulkan permasalahan berupa tertinggalnya ampas pada seduhan jamu tersebut. Dengan permasalahan tersebut, munculah sebuah inovasi berupa pengemasan produk jamu dalam kantung yang memiliki keunggulan berupa saat diseduh tidak meninggalkan ampas, karena sudah terdapat kantung yang berfungsi untuk memfilter ampas-ampas dari jamu tersebut, sehingga konsumen lebih nyaman untuk menikmatinya. Tugas Akhir ini dilaksanakan selama 4 (empat) bulan di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Kota Mojokerto. Produk Jamu Kantung ini memiliki merk dagang yaitu “Sajakku’’ memiliki strategi pemasaran (4p) yaitu: product, price, place, promotion. Pada strategi pemasaran produk memiliki kantung filter dan kemasan box desain. Pada strategi pemasaran harga yang ditentukan sesuai analisis usaha pada perhitungan serta survey pada produk serupa atau produk pesaing. Pada strategi pemasaran tempat, penjualan produk ini bertempatan di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Kota Mojokerto. Pada strategi pemasaran promosi untuk produk jamu “Sajakku’’ dipasarkan melalui online dan offline, jika offline melalui konsumen secara langsung, jika online dipasarkan melalui sosial media. Pada Analisa kelayakan usaha inovasi jamu kantung ini menggunakan 3 metode perhitungan yaitu: Analisis BEP, Analisis R/C Ratio, dan Analisis ROI yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha ini. Hasil pada satu kali produksi memperoleh 5 box kemasan dengan harga jual per kemasan sebesar Rp.17.000. Untuk perhitungan analisis usaha didapatkan hasil BEP (Produk) sebesar 4,1 dari total produksi sebanyak 5 box kemasan dan BEP (Harga) sebesar Rp.13.882 per box kemasan. R/C Ratio didapatkan hasil sebesar 1,2 dan ROI sebesar 2,74%. Berdasarkan ketiga peritungan analisis tersebut maka usaha produk jamu jahe, kunyit, dan serai menguntungkan dan layak untuk diusahakan.

Actions (login required)

View Item