Taufika, Ramadhan and Fisdiana, Usken and Humaida, Siti and Rahmawati, Dwi PELATIHAN TEKNIK BUDIDAYA KOMODITAS KELAPA DALAM (Cocos nucifera L.) MENGGUNAKAN APLIKASI GOOD AGRICULTURE PRACTICES (GAP) PADA GAPOKTAN JAYA MAKMUR DESA MENAMPU KECAMATAN GUMUKMAS. Politeknik Negeri Jember. (Unpublished)
Text
[Ramadhan Taufika]_[0001049105]_[Laporan Akhir].pdf Download (3MB) |
|
Text
PELATIHAN TEKNIK BUDIDAYA KOMODITAS KELAPA DALAM (Cocos nucifera L.) MENGGUNAKAN APLIKASI GOOD AGRICULTURE PRACTICES (GAP) PADA GAPOKTAN JAYA MAKMUR DESA MENAMPU KECAMATAN GUMUKMAS TIM PENGUSUL.pdf Download (17MB) |
Abstract
Produksi kelapa di Kabupaten Jember selama tahun 2019 sampai dengan tahun 2022 berfluktuasi. Produksi kelapa dari tahun 2019 sampai dengan 2022 secara berurut adalah 1215,22; 1412,44; 2972866,1; dan 34070,5 ton. Produksi kelapa di Kabupaten Jember setiap tahun mengalami fluktuasi karena beberapa faktor. Salah satu penyebab yaitu mayoritas petani di Indonesia belum melakukan teknik budidaya kelapa menggunakan aplikasi Good Agriculture Practice (GAP). Kecamatan Gumukmas merupakan salah satu daerah dengan penghasil kelapa yang rendah dibandingkan dengan daerah lain di Kabupaten Jember. Data dari BPS (2022) menunjukkan bahwa produksi kelapa selama tahun 2019 sampai dengan 2022 secara berurut adalah 89; 88,87; 29250; 221 ton. Hasil ini menunjukkan bahwa Kecamatan Gumukmas berada pada urutan ke 26 dari 30 Kecamatan penghasil kelapa di Kabupaten Jember. Hasil analisis situasi melalui wawancara dengan Ketua Gapoktan Jaya Makmur di Desa Menampu, Kecamatan Gumukmas diketahui permasalahan yang terjadi terkait produksi kelapa yang rendah adalah mitra memiliki pengetahuan yang rendah terkait budidaya kelapa. Informasi lain yang diperoleh dari mitra, mulai dari tahun 1990 sejak introduksi kelapa di Kecamatan Gumukmas, budidaya kelapa yang dilakukan oleh mitra secara mandiri dan tidak ada pendampingan yang intensif dari Dinas Pertanian. Permasalahan lain yaitu mitra belum memiliki ketrampilan dalam budidaya kelapa menggunakan aplikasi GAP. Informasi yang diperoleh, selama melakukan budidaya kelapa, mitra tidak pernah melakukan seleksi benih dan bibit. Sehingga setiap menanam kelapa dari benih maupun bibit, sebanyak 80% kelapa tidak dapat survive, dan 20% yang mampu bertahan hidup pada fase Tanaman Menghasilkan (TM) selalu diserang oleh hama Oryctes rhinoceros yang akhirnya menyebabkan kematian. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka solusi untuk menyelesaikan permasalahan mitra antara lain tim pengusul memberikan edukasi tentang budidaya Kelapa Dalam menggunakan aplikasi GAP. Selain itu, Tim pengusul memberi pelatihan budidaya Kelapa Dalam menggunakan aplikasi GAP dan memberikan buku saku terkait teknik budidaya Kelapa Dalam mulai dari tahap persemaian benih, pembibitan, serta pemeliharaan kelapa pada fase TM. Langkah selanjutnya, tim pengusul memberi pendampingan secara intensif dengan membentuk forum budidaya Kelapa Dalam kepada mitra secara berkala untuk menindaklajuti kegiatan pelatihan. Hasil dari kegiatan ini akan dipublikasikan pada National Conference for Community Service (NaCosVi) Tahun 2023, video kegiatan diunggah ke www.youtube.com atas nama P3M Politeknik Negeri Jember. Selain itu kegiatan ini diberitakan di media massa online. Luaran wajib lain dari kegiatan ini adalah Kekayaan Intelektual Hak Cipta berupa buku saku budidaya Kelapa Dalam atas nama Politeknik Negeri Jember dan artikel hasil kegiatan juga dipublikasikan pada jurnal Selaparang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan yang terakreditasi SINTA 5, serta dihasilkannya bahan ajar mengenai teknik budidaya kelapa menggunakan aplikasi GAP.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 155 - Perkebunan |
Divisions: | Jurusan Produksi Pertanian > Prodi D3 Produksi Tanaman Perkebunan > General |
Depositing User: | Ramadhan Taufika |
Date Deposited: | 15 Jan 2024 16:45 |
Last Modified: | 15 Jan 2024 16:45 |
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/29449 |
Actions (login required)
View Item |