PENGENDALIAN MUTU PADA PROSES PENGEMASAN TEH CELUP ”MELATI” DI PT ROLAS NUSANTARA MANDIRI UNIT TEH CELUP WONOSARI, MALANG

Afqorinah, Dhella Izzah (2024) PENGENDALIAN MUTU PADA PROSES PENGEMASAN TEH CELUP ”MELATI” DI PT ROLAS NUSANTARA MANDIRI UNIT TEH CELUP WONOSARI, MALANG. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (50kB)
	Text (BAB 1 PENDAHULUAN) BAB 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (58kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (15kB)
	Text (Laporan Lengkap) D41221947_Laporan Lengkap Magang.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (632kB) | Request a copy

Abstract

Pengendalian mutu yang telah diterapkan pada PT Rolas Nusantara Mandiri Unit Teh Celup Wonosari, Malangyaitu pengendalian mutu terhadap bahan baku, bahan pembantu, dalam proses pengemasan, serta sampai produk jadi yang disimpan didalam gudang UTC. Hal yang paling dominan dalam pengaplikasian pengawasan mutu adalah pada saat proses pengemasan. Pengawasan mutu dilakukan dalam 4 tahapan yaitu proses pengemasan secara mekanik dilakukan sortasi cacat pertama terhadap kantong teh celup (tea bag). Pengawasan mutu saat proses pengemasan primer dan sekunder dilakukan secara visual dan manual oleh tenaga kerja. Sedangkan sortasi cacat kedua dilakukan pada saat proses shrink yaitu proses pelapisan dus kemasan dengan plastik PVC menggunakan mesin coating. Selain itu, untuk tetap menjaga kebersihan dan kesehatan baik produk yang dihasilkan maupun sarana prasarana sekaligus tenaga kerja dan lingkungan pabrik, UTC menerapkan sanitasi mulai dari peralatan produksi pengemasan, tenaga kerja hingga lingkungan dalam dan luar ruang pengemasan. Identifikasi awal faktor penyebab permasalahan, meliputi: cacat tea tag tidak terpotong, antara lain faktor Man (manusia): kurangnya pengawasan, Machine (mesin): kinerja mesin kurang optimal, kurangnya perawatan dan pemeliharaan mesin, Method (metode): SOP kurang terspesifikasi. Kedua, cacat Kantong tea bag, antara lain faktor Man (manusia): kurangnya pelatihan TK dan kurangnya operator mesin, Material (bahan baku): mutu bahan baku pembantu, Machine (mesin): kinerja mesin kurang optimal dan tidak adanya pengecekan mesin secara berkala, Method (metode): Penerapan SOP belum optimal. Adapun saran perbaikan yang dapat diberikan cacat tea tag tidak terpotong, antara lain: penambahan tenaga kerja sebagai asisten operator, perawatan dan pemeliharaan mesin packing teh celup, uprade mesin baru, lebih diperbaiki dan lebih menjabarkan secara detail SOP kedua, cacat Kantong tea bag, antara lain: pelatihan kerja atau webinar, perekrutan minimal 2 tenaga kerja kembali dengan ketentuan syarat, melakukan komplain dan pengembalian jika ada bahan baku pembantu tidak sesuai dengan standar, pengajuan pembelian bahan baku pembantu dilakukan ketika melihat stok mulai menipis, pengecekan mesin secara berkala pada waktu pengemasan berlangsung, dibentuk tim khusus (SPI) untuk melakukan pengecekan khusus mesin dan melakukan tindakan audit sebagai evaluasi kinerja. (Jurusan Manajemen Agribisnis, Program Studi D-IV Manajemen Agroindustri, Politeknik Negeri Jember)

Actions (login required)

View Item