Arifin, Moh. Zainul (2023) Respon Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Terhadap Pemberian Pupuk Hayati Rhizobium Pada Lahan Pesisir Pantai. Undergraduate thesis, Politeknik Negeri Jember.
Text (Abstrak)
Abstrak.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (198kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab I Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (314kB) |
|
Text (Full Text)
Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (781kB) | Request a copy |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (418kB) |
Abstract
Luas panen kedelai di Indonesia masih kurang memenuhi kebutuhan kedelai dari 2020 ke 2021, yaitu 382.311 hektar, kemudian menurun menjadi 362.612 hektar (Kementerian Pertanian, 2021), sehingga pemerintah masih harus melakukan impor kedelai dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan kedelai nasional. Pada tahun 2020 pemerintah mengimpor kedelai sebanyak 2.475.286,7 ton untuk memenuhi kebutuhan kedelai nasional. Penelitian ini perlu dilakukan untuk menambah produksi kedelai nasional melalui lahan alternatif pesisir pantai. Lahan pesisir pantai bisa digunakan sebagai tempat budidaya tanaman yang tidak terlalu membutuhkan air seperti tanaman kedelai. Penelitian ini dilaksanakan di sekitar pesisir pantai Desa Mojosari Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Kondisi tanah berpasir dengan ketinggian 5 MDPL suhu rata-rata 21 C, Lat: -8.4779418, Long: 113.3704466. rancangan percobaan ini menggunaan rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Bakteri yang terkandung dalam pupuk hayati memiliki kerapatan 3,02 x 10 o C hingga 34 o dengan faktor beberapa dosis yaitu R0: 0 g/tanaman (kontrol), R1: 5 g/tanaman, R2: 10 g/tanaman, R3: 15 g/tanaman R4: 20 g/tanaman. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa perlakuan pupuk hayati rhizobium berpengaruh nyata pada variabel jumlah bintil akar, tinggi tanaman, dan jumlah daun. Sementara pada variabel jumlah cabang, berat segar polong per sampel, berat segar polong per plot, berat kering polong per sampel, berat kering polong per plot, dan berat kering akar menunjukan tidak berpengaruh nyata. Dosis yang tepat untuk pengaplikasian pupuk hayati rhizobium adalah 20 g/tanaman, menghasilkan rata-rata tinggi tanaman 45,35 cm, jumlah daun 35,05 helai, dan bintil akar 3,67.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Kedelai, Pupuk Hayati, Rhizobium | ||||||
Subjects: | 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 153 - Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 154 - Budidaya Pertanian dan Perkebunan |
||||||
Divisions: | Jurusan Produksi Pertanian > Prodi D3 Produksi Tanaman Perkebunan > Tugas Akhir | ||||||
Depositing User: | Moh. Zainul Arifin | ||||||
Date Deposited: | 14 Aug 2023 06:16 | ||||||
Last Modified: | 14 Aug 2023 06:17 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/27955 |
Actions (login required)
View Item |