Pengaruh Umur Domba Pejantan Dorper Terhadap Kebuntingan Domba Betina di CV. Peternakan Boerstud Kambing Burja Lawang Malang

Faturlana, Ikbal Dwi (2023) Pengaruh Umur Domba Pejantan Dorper Terhadap Kebuntingan Domba Betina di CV. Peternakan Boerstud Kambing Burja Lawang Malang. Diploma thesis, Politeknik Negeri Jember.

	Text (Ringkasan) 1. C31202303 Ikbal Dwi Faturlana - Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (8kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) 2. C31202303 Ikbal Dwi Faturlana - Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (10kB)
	Text (Full Text) 3. C31202303 Ikbal Dwi Faturlana - Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (Daftar Pustaka) 4. C31202303 Ikbal Dwi Faturlana - Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (124kB)

Abstract

Pengaruh Umur Domba Pejantan Dorper Terhadap Kebuntingan Domba Betina di CV. Peternakan Boerstud Kambing Burja Lawang Malang, Ikbal Dwi Faturlana, C31202303, Peternakan, Tahun 2023, 36 Halaman, D-III Produksi Ternak, Jurusan Peternakan, Politeknik Negeri Jember, Dr. Ir. Suci Wulandari, M.Si., IPM. (Dosen Pembimbing). Domba dorper merupakan salah satu domba penghasil daging yang baik. Perkawinan pertama pejantan domba dorper harus dilalui dengan benar karena berkaitan erat dengan kedewasaan tubuh pejantan domba dorper. Pejantan domba dorper yang telah mengalami matang seksual akan disusul dengan kedewasaan tubuh. Pada umumnya pejantan domba dorper sudah mencapai kedewasaan tubuh pada umur 18-20 bulan. Tujuan dari penulisan tugas akhir ini yaitu mengetahui karakteristik domba bunting dan mengetahui pengaruh umur pejantan domba dorper terhadap kebuntingan betina domba lokal di CV. Peternakan Boerstud Kambing Burja Lawang Malang. Berlokasi di Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 bulan mulai tanggal 1 Agustus sampai dengan tanggal 30 November 2022. Bahan yang digunakan yaitu 1 domba pejantan dorper berumur 1 tahun, 1 domba pejantan dorper berumur 2 tahun, 1 domba pejantan dorper berumur 3 tahun, 15 ekor domba betina lokal berumur 8 bulan, 34 ekor domba betina lokal berumur 10 bulan, 18 ekor domba betina lokal berumur 12 bulan, 8 ekor betina domba lokal yang berumur 14 bulan dan data umur domba pejantan dorper. Metode yang dilakukan dalam pengamatan adalah dengan pengambilan data perkawinan domba dorper dengan domba betina lokal. Parameter yang diamati yaitu mengamati karakter domba betina lokal yang sedang bunting dan pengaruh umur domba pejantan dorper terhadap kebuntingan domba betina lokal. Hasil pengamatan dapat disimpulkan karakteristik domba bunting yaitu domba tidak timbul birahi lagi setelah masa birahi berikutnya, ambing mulai membesar, ternak terlihat tenang, bulu terlihat lebih bersih dan mengkilat, domba menghindar apabila dinaiki pejantan, pergerakan mulai tidak lincah dikarenakan perut sudah mulai membesar, domba sering menggosokan perutnya pada dinding kandang. Karakteristik domba tidak bunting yaitu birahi muncul kembali, tidak adanya perubahan pada ambing, ternak terlihat gelisah, tidak terlihatnya pembesaran pada perut sebelah kanan, sering kencing. Persentase domba bunting dengan pejantan domba dorper pada umur 3 tahun dengan tingkat kebuntingan yaitu 80%. Pejantan domba dorper pada umur 2 tahun dengan tingkat kebuntingan yaitu 84%. Pejantan domba dorper pada umur 1 tahun dengan tingkat kebuntingan yaitu 92%. Kata Kunci: Pengaruh Umur, Domba Dorper.

Actions (login required)

View Item