Yoga Apriliyanto, Dicky (2023) Respon Larva Hama Kelapa Oryctes rhinoceros Akibat Infeksi Cendawan Entomopatogen Beauveria bassiana. Diploma thesis, Politeknik Negeri Jember.
Text
A32201155_DICKY YOGA APRILIYANTO_RINGKASAN.pdf Download (186kB) |
|
Text
A32201155_DICKY YOGA APRILIYANTO_BAB 1 PENDAHULUAN (1).pdf Download (409kB) |
|
Text (Tugas Akhir Full Text)
A32201155_DICKY YOGA APRILIYANTO_FULL TEXT.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
A32201155_DICKY YOGA APRILIYANTO_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (400kB) |
Abstract
Kelapa (Cocos nucifera L.) memiliki banyak manfaat mulai dari akar hingga daunnya yang bisa dimanfaatkan. Produksi kelapa belum maksimal karena petani masih menghadapi beberapa kendala dalam proses budidaya. Kendala ini dapat disebabkan oleh serangan hama. Oryctes rhinoceros merupakan salah satu hama utama tanaman kelapa. Pengendalian hama Oryctes rhinoceros dapat dikendalikan menggunakan Beauveria bassiana sebagai agen hayati. Rumusan masalah dalam tugas akhir ini adalah bagaimana respon larva hama kelapa Oryctes rhinoceros akibat infeksi beberapa isolat cendawan entomopatogen Beauveria bassiana. Tujuan dalam kegiatan tugas akhir ini adalah menganalisis respon larva hama kelapa Oryctes rhinoceros akibat infeksi beberapa isolat cendawan entomopatogen Beauveria bassiana. Metode kegiatan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial, terdiri dari 1 faktor yaitu asal isolat cendawan entomopatogen dan menggunakan 4 ulangan. Faktor asal isolat cendawan entomopatogen terdiri dari 5 taraf yaitu isolat dari tanah Jember (B1), isolat dari Coleoptera Jombang (B2), isolat dari tanah Probolinggo (B3), isolat dari Hemiptera Malang (B4), dan isolat dari Coleoptera Jember (B5). Berdasar hasil kegiatan tugas akhir yang dilakukan gejala kematian Oryctes rhinoceros yang disebabkan oleh Beauvaria bassiana memiliki perubahan pada morfologinya yaitu tubuhnya yang awalnya lemas akan berubah menjadi kaku sedangkan warna pada kutikulanya akan berubah dan gejala lebih lanjut akan tumbuh miselium berwarna putih. Isolat dari tanah Jember (B1) memiliki mortalitas kematian tertinggi sebesar 37,5%, sedangkan mortalitas kematian terkecil dimiliki oleh isolat dari tanah Probolinggo sebesar 0%. Untuk perilakunya akan ditandai dengan mulai dari gerak larva yang awalnya aktif akan menjadi lambat dan larva yang terinfeksi Beauveria bassiana akan mengalami penurunan pada nafsu. Isolat yang memiliki kerapatan spora yang tinggi juga belum tentu memiliki mortalitas kematian yang tinggi terhadap serangga uji.
Item Type: | Thesis (Diploma) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Kelapa, Oryctes rhinocheros, Beauveria bassiana | ||||||
Subjects: | 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 155 - Perkebunan | ||||||
Divisions: | Jurusan Produksi Pertanian > Prodi D3 Produksi Tanaman Perkebunan > Tugas Akhir | ||||||
Depositing User: | Dicky Yoga Apriliyanto | ||||||
Date Deposited: | 04 Sep 2023 02:10 | ||||||
Last Modified: | 04 Sep 2023 02:10 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/26497 |
Actions (login required)
View Item |