Rahmasari, Defi (2023) Asuhan Gizi Pasien Anak Low Intake, Gizi Buruk Marasmus, Tbm Pengobatan, Epilepsi Di Ruang Rawat Nakula Sadewa Rsud Panembahan Senopati Bantul. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (212kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (333kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (330kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
LAPORAN LENGKAP.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Pelayanan gizi merupakan bagian dari pelayanan penunjang medis, yang menjadi tolak ukur mutu pelayanan di rumah sakit (PAGT, 2014). Asuhan gizi klinik dilakukan dengan Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT). Asuhan gizi dilakukan dalam kasus pasien dengan diagnosis low intake, gizi buruk marasmus, TBM pengobatan, epilepsi. Penatalaksanaan yang diberikan yaitu berupa terapi farmakologis (obat yang diberikan secara oral dan atau suntikan) dan non farmakologis. Penatalaksanaan non farmakologis yaitu pemberian asuhan gizi dengan 4 langkah antara lain pengkajian data dasar, mengidentifikasi dan menganalisis diagnosis gizi, menyusun rencana intervensi gizi, monitoring dan evaluasi gizi, serta edukasi gizi pada pasien. Tujuan penatalaksanaan diet pada kasus tersebut yaitu melakukan pengkajian data dasar pasien, mengidentifikasi masalah dan menentukan diagnosa gizi pasien, merencanakan intervensi gizi ,memantau berat badan pasien dan asupan makannya, membuat rencana monitoring dan evaluasi pasien, merencanakan menu sesuai kebutuhan pasien, melakukan edukasi gizi dengan sasaran pasien dan keluarga. Pasien mengalami kondisi gizi buruk sehingga tatalaksana diet dengan diberikan asupan makanan menggunakan formula F-75 pada fase stabilisasi dan formula F-100 pada fase transisi. Formula F-75 dengan pemberian 8 kali @200cc dan formula F-100 dengan pemberian 8 kali @200cc. Asupan makan pasien menggunakan NGT (Nasogastrik Tube) dikarenakan pasien tidak mampu mengkonsumsi makanan melalui oral (kesulitan mengunyah dan menelan). Hasil monitoring dan evaluasi bahwa terjadi kenaikan berat badan sebanyak 0,3 kg selama 3 hari intervensi formula dan asupan makan menjadi 100%
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Asuhan Gizi Pasien Anak Low Intake, Gizi Buruk Marasmus, Tbm Pengobatan, Epilepsi | ||||||
Subjects: | 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 180 - Ilmu Sosiologi Pertanian > 182 - Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga | ||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL | ||||||
Depositing User: | Defi Rahmasari | ||||||
Date Deposited: | 17 Jul 2023 07:07 | ||||||
Last Modified: | 17 Jul 2023 07:08 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/25107 |
Actions (login required)
View Item |