Hayati, Ana Fitri (2023) Manajemen Pengadaan Bahan Baku Tebu di PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) PG Assembagoes Situbondo. Project Report. Politeknik Negeri Jember. (Submitted)
Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (33kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (113kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (147kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
D41191418_LAPORAN LENGKAP.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Kegiatan Magang bertujuan untuk mempersiapkan pengalaman dan keterampilan mahasiswa di dunia kerja. Selain itu, kegiatan magang juga dilakukan sebagai bentuk pengimplementasian ilmu yang sudah didapatkan ke dalam bidang industri. Salah satu lokasi yang dipilih dalam pelaksanaan magang yaitu perusahaan agroindustri PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) PG Assembagoes Kabupaten Situbondo. Melalui kegiatan magang ini mahasiswa diharapkan dapat menerapkan ilmu yang sudah diperoleh untuk mengidentifikasi sekaligus memberikan usulan perbaikan atas permasalahan yang sedang dialami oleh perusahaan. PG Assembagoes merupakan perusahaan yang berada dibawah naungan PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN) yang bergerak di bidang pengolahan tebu menjadi Gula dengan kapasitas giling mencapai 6.000 ton/hari. Besarnya kapasitas giling yang dimiliki PG Assembagoes ini, menyebabkan bahan baku tebu yang dibutuhkan untuk menjaga kelancaran proses produksi juga sangat besar. PG Assembagoes dalam memperoleh pasokan bahan baku tebu berasal dari dua sumber, yaitu Tebu Sendiri (TS) dan Tebu Rakyat (TR). Tebu Sendiri merupakan bahan baku tebu yang berasal dari lahan milik perusahaan, sedangkan Tebu Rakyat merupakan bahan baku tebu yang berasal dari petani sekitar yang mempunyai ikatan kerjasama dengan perusahaan. Pada masa giling tahun 2022 terjadi permasalahan dalam bidang pengadaan bahan baku tebu yaitu tidak tercapainya target tebu digiling akibat kurangnya pasokan, khususnya yang berasal dari Tebu Rakyat. PG Assembagoes menargetkan sebanyak 473.623 ton tebu untuk digiling, akan tetapi dalam realisasinya PG Assembagoes hanya dapat menggiling sebanyak 402.463,53 ton tebu. Adanya permasalahan ini menyebabkan kapasitas giling harian yang terjadi di PG Assembagoes berada dibawah vii kapasitas giling yang semestinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengelolaan yang baik terhadap proses pengadaan bahan baku tebu di PG Assembagoes. Hasil dari kegiatan magang ini memberikan informasi bahwa proses pengadaan bahan baku tebu tidak terlepas dari penerapan fungsi-fungsi manajemen yang terdiri atas Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling. Planning dalam pengadaan bahan baku tebu meliputi kegiatan penyusunan RKAP, perencanaan pemasok tebu, dan kegiatan taksasi. Setelah melakukan perencanaan, kemudian akan dilakukan pengorganisasian yang bertujuan untuk membagi tugas dan tanggung jawab dalam proses pengadaan bahan baku tebu di PG Assembagoes. Selanjutnya, dalam pelaksanaan (Actuating) dilakukan proses pengadaan bahan baku tebu yang dimulai dari pengajuan lahan hingga proses pembayaran tebu kepada petani menggunakan Sistem Pembelian Tebu (SPT). Selain itu, sebagai upaya untuk menjaga kelancaran pasokan bahan baku tebu yang berkualitas, dilakukan pula kegiatan pengendalian (controlling) dengan menggunakan prinsip tebu Masak, Bersih, dan Segar (MBS). Sementara itu, analisis yang digunakan dalam menemukan akar permasalahan yang sedang dihadapi PG Assembagoes khususnya dalam pengadaan bahan baku tebu yaitu diagram sebab-akibat. Melalui diagram sebab-akibat ini diketahui akar dari permasalahan yaitu dikarenakan faktor mesin (under capacity dan mesin yang sering mengalami gangguan), faktor lingkungan (keterbatasan lahan tebu dan persaingan harga tebu), faktor manusia (produktivitas petani rendah dan teknik budidaya yang masih salah), faktor manajemen (kurangnya perlusan lahan dan terbatasnya pemberian kredit), serta faktor metode (proses antrian dan penimbangan tebu yang terlalu lama). Selanjutnya, dilakukan pembuatan usulan perbaikan untuk mengatasi masalah tersebut diantaranya menaikkan kapasitas giling harian, melakukan perawatan mesin secara preventif, memperluas areal lahan, meningkatkan partisipasi dan produktivitas petani, memperluas pemberian kredit, serta mengatur jadwal kedatangan truk di pabrik.
Item Type: | Monograph (Project Report) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Manajemen Pengadaan, Tebu, PG Assembagoes | ||||||
Subjects: | 550 - Rumpun Ilmu Ekonomi > 570 - Ilmu Manajemen > 576 - Manajemen Industri | ||||||
Divisions: | Jurusan Manajemen Agribisnis > Prodi D4 Manajemen Agroindustri > PKL | ||||||
Depositing User: | Ana Fitri Hayati | ||||||
Date Deposited: | 10 Jul 2023 08:49 | ||||||
Last Modified: | 10 Jul 2023 08:49 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/24506 |
Actions (login required)
View Item |