Sebastian, Niko (2020) Perancangan Desain Sistem Manajemen Iklim Di Pusat Penelitian Kopi Dan Kakao Menggunakan Unified Modeling Language(UML). [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
4. Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (89kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
8. BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (128kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
14. Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Download (88kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
E41160231 Niko Sebastian - PKL FULL.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Tanaman kakao (Theobroma cacao L) merupakan sumber devisa terbesar ketiga di Indonesia di sub-sektor perkebunan, setelah tanaman karet dan kelapa sawit. Tercatat pada tahun 2010 Indonesia merupakan pengekspor biji kakao terbesar ketiga dunia dengan produksi biji kering 550.000 ton setelah Negara Pantai Gading (1.242.000 ton) dan Ghana dengan produksi 662.000 ton (ICCO,2011). Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya mutu dan produktivitas tanaman kakao yang menjadi kendala utama dalam perkokaan Indonesia. Faktor tersebut antara lain sifat genetik dari bahan tanam, cara budidaya, penanganan pascapanen, dan faktor lingkungan atau kesesuaian lahan Hal ini karena hasil panen tanaman kakao baik secara kuantitas maupun kualitas sangat tergantung pada faktor faktor pembatas dalam pertumbuhan dan produksinya. Faktor pembatas lingkungan dalam persyaratan tumbuh kakao sangat berhubungan dengan beberapa hal, yang pertama yaitu faktor tanah/lahan antara lain tinggi tempat, topografi, drainase, jenis tanah, sifat fisik tanah, dan sifat kimia tanah. Faktor lingkungan kedua adalah iklim yang meliputi curah hujan dan suhu Salah satu tempat budidaya tanaman kakao di Indonesia yaitu di kebun percobaan Kaliwining, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember yang memiliki luas 380 ha, terdiri atas kebun percobaan kopi arabika (KP. Andungsari ketinggian 100-1.200 m dpl), kopi robusta dan kakao (KP. Kaliwining dan KP. Sumberasin ketinggian 45-550 m dpl). Dengan adanya UML dimana diantaranya ada usecase, State Diagram, Activity Diagram, dan Squence, dapat lebih membantu agar Manajemen iklim di dalam Puslit Koka lebih terstrukur
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | UML, Sequence Diagram, Activity Diagram, Usecase, Kakao, Iklim | ||||||
Subjects: | 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 154 - Budidaya Pertanian dan Perkebunan | ||||||
Divisions: | Jurusan Teknologi Informasi > Prodi D4 Teknik Informatika > PKL | ||||||
Depositing User: | Niko Sebastian | ||||||
Date Deposited: | 10 Feb 2021 07:32 | ||||||
Last Modified: | 15 Jul 2021 13:15 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/2366 |
Actions (login required)
View Item |