Septiawan, Yudi Eqik (2020) Analisis Kegagalan Shaft Weight Feeder Pada Finish Mill di PT. Semen Gresik Rembang. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
4. RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (254kB) |
|
Text (Bab 1. Pendahuluan)
6. BAB 1. PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (302kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
12. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (184kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
H42161216_Laporan PKL tanpa lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) didirikan pada tahun 1957 di Gresik, dengan nama NV Semen Gresik. Dalam perkembangannya pada tanggal 7 Januari 2013, PT Semen Gresik (Persero) Tbk bertransformasi menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, dan berperan sebagai strategic holding company yang menaungi PT Semen Gresik, PT Semen Padang, PT Semen Tonasa, dan Thang Long Cement Company. PT Semen Gresik (Persero) Tbk Pabrik Rembang beroperasi secara komersil pada tanggal 16 Juni 2017 berlokasi di Rembang Jawa Tengah dengan kapasitas terpasang 3.000.000 ton semen per tahun. Machine maintenance merupakan seksi yang menangani perawatan dan perbaikan mesin di all area produksi, seperti menyusun jadwal preventive maintenance dan daily check tiap area. Weight feeder adalah salah satu mesin di area finish mill yang berfungsi sebagai penimbang material sekaligus pengontrol komposisi material pembuatan semen yang akan diteruskan ke cement mill. Pada weight feeder sering kali terjadi brakedown yang disebabkan patahnya shaft bantalan maupun putusnya rantai, hal ini disebabkan beberapa hal diantaranya adalah overload ataupun material part yang lemah. Ada beberapa solusi untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya adalah dengan menganalisis kegagalan yang akan terjadi pada shaft jika diberikan beban berlebih, dengan begitu dapat diketahui secara dini kegegalan yang akan terjadi. Proses pembuatan simulasi menggunakan aplikasi solidwork, hal pertama yang dilakukan yaitu membuat desain shaft kemudian proses simulasi dengan pemberian gaya pada shaft dan nantinya akan terlihat titik pada shaft yang mengalami pembebanan tertinggi yang rawan patah.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Subjects: | 410 - Rumpun Ilmu Teknik > 430 - Ilmu Keteknikan Industri > 431 - Teknik Mesin (dan Ilmu Permesinan Lain) | ||||||
Divisions: | Jurusan Teknik > Prodi D4 Mesin Otomotif > PKL | ||||||
Depositing User: | Yudi Eqik Septiawan | ||||||
Date Deposited: | 05 Feb 2021 06:26 | ||||||
Last Modified: | 21 Nov 2023 02:11 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/2237 |
Actions (login required)
View Item |