Rosdiana, Eva and Rahayu, Sri (2023) Aplikasi Berbagai Penambahan Pupuk Organik dan Penggunaan Mulsa Terhadap Produksi Benih Kentang Varietas Granola Kembang. Agroteknika, 6 (1). pp. 23-34. ISSN 2685-3450
Text (Hasil Similarity)
Aplikasi Berbagai Penambahan Pupuk Organik dan Penggunaan Mulsa Terhadap Produksi Benih Kentang Varietas Granola Kembang.pdf - Supplemental Material Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (2MB) |
Abstract
Produksi kentang nasional saat ini hanya sebesar 1.314.650 ton dan luas tanam 68.223 ha, sedangkan produktivitasnya 19,27 ton/ha. Kondisi ini bisa dikatakan belum bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri Indonesia, ini disebabkan bahwa jumlah penduduk Indonesia sekarang berjumlah 270,20 juta jiwa. Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi kentang agar meningkat adalah dari faktor budidayanya diantaranya pemupukan dan penggunaan mulsa agar menghasilkan benih yang bermutu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Aplikasi Berbagai penambahan pupuk organik dan penggunaan mulsa terhadap produksi benih kentang varietas granola kembang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah penambahan pupuk oganik yang terdiri atas tanpa pupuk organik (P0), 20 ton/ha pupuk kandang kambing kulit kopi (P1), 20 g ton/ha pupuk organik kascing (P2), dan 2 ton/ha pupuk organik pabrikan (P3). Faktor kedua adalah penggunaan mulsa plastik hitam perak (M1) dan tidak menggunakan mulsa plastik hitam perak (M2). Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan penambahan pupuk organik pabrikan menghasilkan tinggi tanaman tertinggi sebesar 147,70 cm pada umur 56 HST, jumlah daun tertinggi pada umur 28 HST sebesar 25,70 helai dan jumlah umbi pertanaman tertinggi sebesar 18,90 umbi. Perlakuan penggunaan mulsa plastik hitam perak dapat meningkatkan tinggi tanaman umur 14 HST sebesar 10,24 cm, namun pada umur 42 HST dan 56 HST tanaman kentang tanpa diberi mulsa mempunyai tinggi tanaman tertinggi berturut-turut sebesar 73.80 cm dan 136.15 cm. Produksi umbi pertanaman serta produksi umbi per plot dan perhektar diperoleh paling banyak pada perlakuan yang tidak menggunakan mulsa PHP yaitu berturut-turut sebesar 18,65 g, 582,45 g, 13,74 kg dan 6,55 ton/ha.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 154 - Budidaya Pertanian dan Perkebunan |
Divisions: | Jurusan Produksi Pertanian > Prodi D4 Pengelolaan Perkebunan Kopi > Publikasi |
Depositing User: | Eva Rosdiana |
Date Deposited: | 07 Feb 2023 01:37 |
Last Modified: | 07 Feb 2023 01:37 |
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/19587 |
Actions (login required)
View Item |