Rozy, Muchammad Fachrur (2020) Perawatan Cooling Water Strainer PT. Indonesia Power Mrica Power Generation Unit Sub Unit PLTM Tapen. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
04. RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (38kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
10. BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (105kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
16. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (34kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
H41161870_LAPORAN LENGKAP.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Turbin kaplan merupakan penggerak utama PLTM Tapen berfungsi untuk mengubah energi potensial dan kinetik menjadi energi mekanik. Air dari penstok mengalir melalui saluran pembagi yang akan didistribusikan untuk ketiga unit pembangkit kemudian masuk ke katub utama yaitu MIV (Main Inlet Valve). Air yang masuk melalui katub utama dapat menggerakkan runner turbin sehingga poros yang terkopel dengan generator ikut berputar. Putaran poros digunakan untuk mendistribusikan daya yang dihasilkan oleh turbin sehingga dapat dikonversi menjadi energi listrik oleh generator. Sistem pendinginan adalah suatu sistem yang digunakan untuk menjaga temperatur agar tetap stabil. Mesin pendingin adalah suatu sistem aliran yang digunakan dalam proses pembangkitan. PLTM Tapen menggunakan sistem pendinginan CWS atau Cooling Water System merupakan proses pendinginan menggunakan air sebagai media pendinginannya yang bersumber dari aliran penstok. Alasan memilih air sebagai pendingin dikarenakan air lebih cepat mendinginkan peralatan, karena air memiliki temperatur yang lebih rendah dari minyak ataupun udara. Air yang digunakan sebagai pendingin dalam Cooling Water System PLTM Tapen yaitu menggunakan air dari tailrace dengan harapan bahwa air yang digunakan sudah bersih dari kotoran dikarenakan sudah melewati penyaringan kasar pada intake menggunakan screen intake dan trash rack. Akan tetapi pada kenyataannya kondisi air masih ada kotoran yang terbawa dikarenakan air hanya melewati screen intake yang hanya mampu menyaring sampah-sampah besar dan tidak mampu menyaring sampah yang berukuran kecil. Oleh karena itu pada Cooling Water System ini diperlukan peralatan tambahan yang digunakan untuk menyaring sampah berukuran kecil agar air yang digunakan sudah benar-benar bersih. Peralatan tambahan tersebut dinamakan Strainer. Metode perawatan yang dilakukan yaitu strainer harus dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel pada mesh. Pada strainer sebenarnya sudah dilengkapi dengan sistem backwash yang merupakan sistem pembersihan diri strainer dari kotoran yang menempel pada mesh, akan tetapi proses tersebut tidak membersihkan mesh secara maksimal. Dikarenakan sistem backwash kurang maksimal dalam membersihkan mesh maka pembersihan strainer dapat dilakukan secara manual, pembersihan strainer secara manual ini biasanya dilakukan ketika sedang musim penghujan.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Turbin, PLTM, Strainer | ||||||
Subjects: | 410 - Rumpun Ilmu Teknik > 430 - Ilmu Keteknikan Industri > 431 - Teknik Mesin (dan Ilmu Permesinan Lain) | ||||||
Divisions: | Jurusan Teknik > Prodi D4 Teknik Energi Terbarukan > PKL | ||||||
Depositing User: | Muchammad Fachrur Rozy | ||||||
Date Deposited: | 20 Jan 2021 03:44 | ||||||
Last Modified: | 21 Jan 2021 03:06 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/1903 |
Actions (login required)
View Item |