Teknik Pembenihan Ikan Komet (Carassius Auratus) Di Instalasi Perikanan Budidaya Punten Kota Batu Jawa Timur Laporan Praktek Kerja Lapang

Pratama, Irwan Septiawan (2019) Teknik Pembenihan Ikan Komet (Carassius Auratus) Di Instalasi Perikanan Budidaya Punten Kota Batu Jawa Timur Laporan Praktek Kerja Lapang. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (76kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1. PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (165kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (9kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
D31171499_LAPORAN LENGKAP.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (452kB) | Request a copy

Abstract

Teknik Pembenihan Ikan Komet (Carassius auratus) Di Instalasi perikanan budidaya (IPB) Punten Kota Batu Jawa Timur, Irwan Septiawan Pratama, NIM D31171499, Tahun 2019, 30 halaman, Manajemen Agribisnis, Politeknik Negeri Jember, Guntur pribadi, SE, MM (Dosen pembimbing) dan Joko Pitono, S.Pi (Pembimbing Lapang). Praktek Kerja Lapang (PKL) yaitu metode pembelajaran di Politeknik Negeri Jember yang merupkan salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa. Hasil yang diharapkan pada kegiatan PKL ini adalah mahasiswa mendapatkan pengalaman, penguasaan keahlian yang dapat diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung, serta mahasiswa mempunyai keterampilan khusus di dunia industri sesuai dengan kamampuanya. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang bertempat di Instalasi Perikanan Budidaya (IPB) Punten, Kota Batu, Jawa Timur. Praktek ini dilaksanakan kurang lebih selama 3 bulan, mulai dari tanggal 2 September 2019 – 2 Desember 2019 Selama Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang mahasiswa wajib memenuhi syarat jam yang telah ditentukan yaitu selama 576 jam. Komet (Carassius auratus) pertama kali dibudidayakan oleh masyarakat Cina pada tahun 1729. awalnya bentuk komet sama seperti ikan koki. Karena memang kedua ikan ini berasal dari satu kerabat, yakni dari keluarga Cyprinidae. Kemudian pada zaman Dinasti Ming (1368-1644) popularitas komet semakin menanjak. Saat inilah bermunculan ikan koki dengan tubuh yang unik dan bervariasi. Setelah itu, penyebaran komet berkembang ke Jepang. Di negara Matahari Terbit, komet terus mengalami perkembangan yang sangat pesat hingga dihasilkan jenis-jenis baru dengan bentuk yang lebih variatif seperti saat ini. Di Indonesia, komet termasuk ikan hias yang banyak memiliki penggemar. Hal ini dapat dibuktikan dengan seringnya diadakan kontes komet dengan peserta yang boleh dibilang sangat banyak. Jenis ikan dengan telur diserakkan, ini merupakan yang terbanyak. Ikan ini menempatkan telurnya di sembarang tempat, bisa di tanaman air atau di jatuhkan begitu saja di dasar perairan. Ikan komet merupakan ikan yang cukup rentan penyakit hal ini disebabkan karena kondisi air pada tempat pemeliharaan ikan komet cepat menjadi kotor disebabkan oelh hasil buangan dari ikan komet yang banyak (kotoran). Komet (carassius auratus) adalah jenis ikan air tawar yang hidup di perairan dangkal yang airnya mengalir tenang dan berudara sejuk. Ikan ini digemari masyarakat karena keindahan warna, gerak-gerik, dan bentuk tubuhnya yang unik.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorPribadi, GunturNIDN0030105604
Uncontrolled Keywords: Ikan Komet, Perikanan
Subjects: 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 180 - Ilmu Sosiologi Pertanian > 185 - Agribisnis
Divisions: Jurusan Manajemen Agribisnis > Prodi D3 Manajemen Agribisnis > PKL
Depositing User: Irwan septiawan pratama
Date Deposited: 12 Jan 2021 14:41
Last Modified: 13 Jan 2021 04:19
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/1838

Actions (login required)

View Item View Item