PROSES FERMENTASI DAN PENGARUH BAHAN CAMPURAN (fS, SG, DAN PH) TERHADAP ETANOL MOLASSES BROTH (MBR) DI PT ENERGI AGRO NUSANTARA

Pratama, Andri Yovi (2020) PROSES FERMENTASI DAN PENGARUH BAHAN CAMPURAN (fS, SG, DAN PH) TERHADAP ETANOL MOLASSES BROTH (MBR) DI PT ENERGI AGRO NUSANTARA. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
05. HALAMAN RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (186kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
11. BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (236kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
17. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (294kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
H411601740_Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Fermentasi bioetanol merupakan proses penguraian gula menjadi bioetanol dan karbondioksida yang disebabkan enzim yang dihasilkan oleh massa sel mikroba. Perubahan yang terjadi selama proses fermentasi adalah glukosa menjadi bioethanol oleh sel-sel ragi tape dan ragi roti. Pada tahap ini dilakukan hingga 10 batch, pada batch 1 dilakukan selama 48 jam dimana saat 12 jam pertama kondisi dalam fermentor adalah aerob agar yeast mampu menghasilkan etanol dengan baik, 36 jam selanjutnya adalah kondisi anaerob agar yeat dapat mengkonversi gula menjadi etanol. Kemudian pada batch 2-10 dilakukan ±24 jam, 6 jam pertama dengan kondisi aerob dan 18 jam selanjutnya anaerob. Untuk batch ini tidak harus dilakukan selama 24 jam, di fermentor bahan dilakukan analisa dengan acuan brix, level, dan konsentrasi dengan update setiap 3 jam. Apabila pada analisa tersebut diketahui sudah tidak ada aktivitas dari yeast, maka dilakukan end time pada saat itu juga. Ketika proses fermentasi selesai, didiamkan selama satu jam agar terbentuk 2 lapisan antar yeast dan molasses broth (kadar etanol ± 9-11%) yang nantinya dialirkan ke storage tank, untuk lapisan yeast digunakan untuk batch selanjutnya. Saat yeast mencapai batch ke 10, maka yeast dialirkan ke yeast mud tank, dengan pemanasan suhu 85°C agar yeast mati. Berdasarkan hasil kegiatan PKL yang telah dilakukan, diketahui bahwa Molasses (tetes tebu) merupakan hasil samping dari proses pengkristalan gula yang masih banyak mengandung gula dan asam organik, Sehingga dapat dijadikan sebagai bahan baku yang sangat baik untuk pembuatan etanol. Molasses yang digunakan di PT Energi Agro Nusantara disupply dari Pabrik Gula Gempolkerep. Molasses tersebut disimpan didalam Molasses Service Tank (MST) dengan kapasitas 200 m Sebelum digunakan untuk proses selanjutnya, dilakukan analisa terhadap molasses, yaitu analisis brix, acidity, TS, FS, SG dan pH.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorRachmanita, Risse EntikariaNIDN0014028902
Subjects: 410 - Rumpun Ilmu Teknik > 430 - Ilmu Keteknikan Industri > 439 - Bioteknologi Dalam Industri
Divisions: Jurusan Teknik > Prodi D4 Teknik Energi Terbarukan > PKL
Depositing User: Andri Yovi Pratama
Date Deposited: 22 Jan 2021 02:33
Last Modified: 25 Jan 2021 06:58
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/1797

Actions (login required)

View Item View Item