Afifah, Suhartini Nur (2020) Analisis Beban Kerja Petugas Koding Rawat Jalan Menggunakan Metode WISN di RSUP Dr. Kariadi Semarang. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
4. RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (182kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
10. BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (400kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
16. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (193kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
G41161916_LAPORAN LENGKAP.pdf Restricted to Repository staff only Download (8MB) | Request a copy |
Abstract
Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat, dan dalam pelayanannya setiap rumah sakit memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan rekam medis. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Kemenkes RI, 2008).Setiap rumah sakit memiliki unit rekam medis. Unit rekam medis terbagi menjadi dua, yaitu: unit pencatat data rekam medis yang berada di luar unit rekam medis, meliputi: TPPRJ, TPPRI, TPPGD, URJ, URI, UGD dan unit pengolah data rekam medis yang berada di dalam unit rekam medis, yaitu: assembling, koding dan indexing, filling, serta analising dan reporting. Koding dan indexing merupakan salah satu bagian dari unit rekam medis yang bertugas mencatat dan meneliti serta menetapkan kode penyakit. Bagian koding di RSUP Dr. Kariadi Semarang Petugas koding di rawat jalan terdapat 10 orang. Mereka bertugas untuk memberi kode penyakit dan kode tindakan, megecek kembali pelayanan tindakan rawat jalan dan IGD serta kunjungan penunjang.Berdasarkan wawancara dengan petugas koding rawat jalan, ada beberapa kendala dalam hal mengkoding yaitu tulisan dokter yang tidak bisa dibaca, isi berkas rekam medis yang tidak lengkap, dan poli yang tidak segera mengembalikan berkas rekam medis tepat waktu.Kendala tersebut mempengaruhi kecepatan petugas dalam mengkoding sebuah berkas rekam medis.Kendala tersebut juga memberikan dampak kepada petugas koding disaat akhir dan awal bulan petugas harus bekerja lebih ekstra karena jadwal pengklaiman, yaitu waktu dan hari kerja yang bertambah.Waktu kerja yang seharusnya selesai pukul 15.30 menjadi mundur, lembur hingga larut malam dan disaat akhir pekan waktu libur untuk beristirahat bersama keluarga digunakan untuk bekerja.Dampak yang diterima tersebut menjadi beban kerja bagi petugas koding. Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga kerja dengan metode WISN di bagian koding rawat jalan RSUP Dr. Kariadi Semarang diperoleh waktu kerja tersedia untuk petugas koding rawat jalan yaitu 1.680 jam kerja / tahun atau 224 hari kerja / tahun. Petugas koding melakukan kegiatan pokok 1,5 menit dengan standar beban kerja 67.200 menit/tahun. Petugas koding menerima berkas setiap harinya sekitar 3.400 berkas atau 761.600 berkas/tahun dengan standar kelonggaran 0,2. Jumlah petugas koding yang tersedia saat ini yaitu 10 petugas, sehingga dibutuhkan penambahan 2 petugas untuk menangani beban kerja dari dampak yang didapat petugas koding.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Beban Kerja, Koding, WISN | ||||||
Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 353 - Kebijakan Kesehatan (dan Analis Kesehatan) | ||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL | ||||||
Depositing User: | Suhartini Nur Afifah | ||||||
Date Deposited: | 11 Jan 2021 02:17 | ||||||
Last Modified: | 11 Jan 2021 04:19 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/1742 |
Actions (login required)
View Item |