Pengaruh Perubahan Lingkungan terhadap Daya Output PLTS di PT Indonesia Power UP Bali Pesanggaran

Rohman, Taqwiyatan Hifidzi (2022) Pengaruh Perubahan Lingkungan terhadap Daya Output PLTS di PT Indonesia Power UP Bali Pesanggaran. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (165kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (177kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (209kB)
	Text (Laporan Lengkap) H41182069_Laporan Lengkap.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

PT Indonesia Power Unit Pembangkitan (UP) Bali PLTDG Pesanggaran merupakan unit pembangkit yang memproduksi energi listrik dengan bahan bakar utama LNG dan energy cadangan High Speed Diesel (HSD). PLTDG Pesanggaran terletak di Denpasar Selatan, sebelah barat Pantai Sanur dengan total kapasitas produksi listrik sebesar MW yang merupakan 38% pasokan listrik untuk Pulau Bali. Selain menggunakan bahan bakar LNG dan energy cadangan High Speed Diesel (HSD), PT. Indonesia Power (UP) Bali Pesanggaran juga mengembangkan dan memasang PLTS Atap dengan total daya sebesar 131,32 kWp di kompleks perkantoran Bali Power Generation Unit. PLTS di PT. Indonesia Power UP Bali – Pesanggaran yang berkapasitas total 131,32 kWp. Sistem yang dipakai adalah Hybrid yang terkoneksi dengan jaringan PLTDG Panel surya adalah alat yang dapat mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Teknologi fotovoltaik ( photovoltaic / PV) digunakan untuk mengkonversi radiasi matahari menjadi energi listrik. Ada banyak faktor yang mempengaruhi besar energi listrik yang dihasilkan oleh sistem pembangkit listrik tenaga surya diantaranya jumlah radiasi matahari yang diterima panel surya dan faktor lingkungan disekitarnya seperti pengaruh suhu udara,kelembapan udara dan kecepatan angin pada sekitar panel surya Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dapat diketahui total perolehan daya ouput di PLTS Indonesia Power UP Bali Pesanggaran bulan Juni tanggal 1 sebesar 489,286 kW , tanggal 2 sebesar 470,826 kW dan tanggal 3 sebesar 440,063 kW. Dan pada bulan Oktober sebesar 641,346 kW, tanggal 2 sebesar 667,86 kW dan tanggal 3 sebesar 689,731 kw. Sedangkan untuk data rata-rata suhu lingkungan terbesar terdapat pada tanggal 2 bulan Oktober sebesar 32,575 ºC , data rata-rata kelembapan relatif terbesar terdapat pada tanggal 3 bulan Oktober sebesar 82,35 %, data rata-rata kecepatan angin terbesar terdapat tanggal 2 bulan Oktober sebesar 3,39 m/s dan data rata-rata iradiasi matahari terbesar terdapat pada tanggal 2 bulan Oktober sebesar 624,9858 W/m². Daya output meningkat seiring kenaikan suhu lingkungan . Namun jika nilai suhu lingkungan ini di hitung melalui persamaan Temperature Corellation Factor (TCF), kemudian dihitung melalui persamaan losses daya maka akan ditemukan kehilangan daya pada panel surya. Semakin tinggi nilai kelembapan relatif maka semakin rendah nilai daya outputnya. Pengaruh kecepatan angin tidak terlalu signifikan, dikarenakan perubahan nilainya yang tidak linier terhadap daya output panel surya. Perubahan iradiasi matahari berbanding lurus terhadap perubahan daya yang dihasilkan panel surya. Hubungan keeratan korelasi yang paling tinggi adalah iradiasi matahari sebesar 0,998215. Yang kedua suhu lingkungan sebesar 0,934612. Yang ketiga kelembapan relatif sebesar -0,93352. Dan yang terakhir kecepatan angin sebesar -0,09583.

Actions (login required)

View Item