Sari, Imas Gita (2022) Pengaruh Pemberian Ekstrak Rebung Bambu Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Lindak Klon PA 191. Diploma thesis, Politeknik Negeri Jember.
Text (Ringkasan)
Ringkasan TA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (332kB) |
|
Text (Pendahuluan)
BAB 1 Pendahuluan TA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (427kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA TA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (297kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
TA Lengkap.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Kakao merupakan salah satu bahan pokok perkebunan dan merupakan komoditas ekspor yang penting sebagai sumber devisa negara. Masalah umum yang dihadapi saat ini yaitu rendahnya produktivitas kakao di Indonesia. Menurut BPS (2020) hasil produktivitas rata-rata kakao di Indonesia hanya menghasilkan 723 kg/ha. Rendahnya produktivitas kakao disebabkan karena benih dari klon yang baik tidak digunakan (Ditjenbun, 2019). Selain faktor varietas, faktor teknis yang dapat menyebabkan rendahnya produksi kakao adalah faktor teknis budidaya yang kurang baik, bahkan pada tahap pembibitan (Hayati, dkk., 2012). Pembibitan kakao dapat dilakukan secara generatif dengan menggunakan biji kakao. Kelemahan dari ini, kualitas benih tidak 100% unggul. Menurut Halid dkk. (2019). Beberapa cara dapat meningkatkan produksi kakao, seperti penggunaan benih bermutu tinggi, pemupukan yang tepat, penggunaan zpt (fitohormon), dan perbaikan praktik budidaya. ZPT atau istilah lainnya hormon (fitohormon) merupakan senyawa organik nonnutrisi, yang dapat merangsang, menghambat dan memodifikasi proses fisiologis pada tanaman dalam jumlah kecil. Ada 2 jenis ZPT yaitu ZPT sintetis dan ZPT organik atau alami. Sumber alami ZPT dapat diperoleh dari bonggol pisang, bawang merah, rebung dan air kelapa. Rebung mengandung giberelin, yang mempercepat pertumbuhan tanaman dan mendorong perkembangannya. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak rebung bambu terhadap pembibitan kakao (Theobroma cacao L.). Pengaplikasian dilakukan saat bibit berumur 5 MST hingga 13 MST. Interval pemberian ekstrak rebung bambu dilakukan 2 minggu sekali, Metode kegiatan ini menggunakan Uji- T Independen yang terdiri dari 2 perlakuan yaitu P0 = tanpa perlakuan pemberian . ix ekstrak rebung dan P1 = pemberian ekstrak rebung bambu. Parameter yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, berat basah brangkasan, berat kering brangkasan. Kesimpulan dari kegiatan ini, menunjukan terdapat pengaruh pemberian ekstrak rebung bambu terhadap parameter tinggi dan jumlah daun bibit kakao pada umur 6, 8, 10, 12, 14 dan 16 minggu setelah tanam (MST). Tetapi tidak berpengaruh terhadap parameter diameter batang, berat basah brangkasan dan berat kering berangkasan.
Item Type: | Thesis (Diploma) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Rebung Bambu, Bibit Kakao, Lindak Klon PA 191 | ||||||
Subjects: | 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 154 - Budidaya Pertanian dan Perkebunan 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 155 - Perkebunan |
||||||
Divisions: | Jurusan Produksi Pertanian > Prodi D3 Produksi Tanaman Perkebunan > Tugas Akhir | ||||||
Depositing User: | Imas Gita Sari | ||||||
Date Deposited: | 08 Sep 2022 02:24 | ||||||
Last Modified: | 08 Sep 2022 02:25 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/16506 |
Actions (login required)
View Item |