Sistem Kontrol Suhu Dan Kelembaban Otomatis Pada Inkubator Penetas Telur Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno

Alfarizi, Alfarizi (2020) Sistem Kontrol Suhu Dan Kelembaban Otomatis Pada Inkubator Penetas Telur Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno. Diploma thesis, Politeknik Negeri Jember.

[img] Text (Ringkasan)
07. RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (62kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
13. BAB 1 PENDAHULUAN (2).pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (15kB)
[img] Text (Daftar pustaka)
18. DAFTAR PUSTAKA (1).pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (11kB)
[img] Text (Laporn Lengkap)
B31171665_LAPORAN LENGKAP.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Pada proses penetasan bebek, peternak biasanya menggukan inkubator konvensional untuk menetaskan telur bebek. Mesin penetas yang umum digunakan adalah mesin tetas dengan kontrol suhu thermostat kapsul yang memiliki range suhu 2°C sampai 3°C. Menurut penelitian The Effect Of Temperature On Hatchability And Egg Hatching Yield Duck dalam Jurnal Ilmiah Peternakan 2013 disetiap selisih 2°C pada suhu penetasan dengan suhu optimal penetasan, tingkat kematian akan meningkat 44,61%. Sehingga hal ini menjadi salah satu faktor baru yakni diperlukan untuk menjaga kestabilan dalam ruang tetas (Hidayah dan Hadi, 2017). Penggunaan thermostat kapsul pada pemakaian jangka lama sering mengalami kerusakan dan adanya kendala dalam setting suhu yang dilakukan secara manual, serta tidak adanya kontrol kelembaban. Hal tersebut sangat beresiko bagi pelaku usaha penetasan. Sensor yang di gunakan adalah DHT22 yang memiliki akurasi pembacaan yang tinggi dan arduino uno sebagai pusat pengendali. Sensor sebagai pembaca suhu dan kelembaban dengan range set point suhu 37,50 ˚C – 38,50 ˚C dan kelembaban 60%-70% seuai dengan suhu penetasan telur bebek. Time respon kerja alat dari suhu 37,50 ˚C untuk mencapai set point 38,50 ˚C membutuhkan waktu 4,17 menit dan time respon kelembaban dari 60% untuk mencapai set point membutuhkan waktu 11,19 menit. Uji kalibrasi sensor terhadap termohygro HTC-1 tidak terpaut jauh dapat dilihat dari nilai persentase error suhu yaitu 1,80% dan persentase error kelembaban 2,30%. Hasil uji sensitivitas sensor terbesar yaitu dengan akurasi 0,15 V pada saat kedua Relay dalam kondisi ON dan terkecil yaitu 0,06 V pada saat kedua relay dalam kondisi OFF. Penetasan telur membutuhkan waktu selama 28 hari dan berlangsung dengan lancar dengan persentase penetasan 75% dari jumlah telur 40 butir.

Item Type: Thesis (Diploma)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
UNSPECIFIEDBahariawan, AmalNIDN0011096802
Uncontrolled Keywords: Arduino uno, Penetasan Telur
Subjects: 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 160 - Teknologi dalam Ilmu Tanaman > 163 - Teknologi Pertanian
Divisions: Jurusan Teknologi Pertanian > Prodi D3 Keteknikan Pertanian > Tugas Akhir
Depositing User: Alfarizi Alfarizi
Date Deposited: 28 Dec 2020 04:57
Last Modified: 28 Dec 2020 06:28
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/1526

Actions (login required)

View Item View Item