Anggraini, Yustika Nova (2019) PROSES PENGERINGAN TEH HITAM SISTEM CTC DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII KEBUN WONOSARI, MALANG. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
04. RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (157kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
09. BAB 1. PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (164kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
14. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (143kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
B31171019_LAPORAN LENGKAP_PKL.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Kegiatan Praktek Kerja Lapang bertujuan untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan dan pengalaman di lingkungan industri. Mempelajari proses pengolahan teh menggunakan metode CTC, proses pengeringan teh dan mempelajari alat-alat yang digunakan dalam proses pengeringan teh. Praktek Kerja Lapang dilaksanakan selama 3 bulan mulai 23 September – 14 Desember di PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Wonosari, Malang. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapang adalah observasi, wawancara, penerapan kerja dengan mengikuti seluruh aktivitas yang ada di PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Wonosari, Lumajang. Proses pengeringan teh hitam di PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Wonosari, Malang meliputi sebagai berikut antara lain proses pengecekan mesin, penghidupan beberapa komponen mesin sebelum proses pengeringan, proses pengeringan dan mematikan mesin setelah proses pengeringan berakhir. Proses pengeringan teh menggunakan mesin Vibro Fluid Bed Dryer (VFBD). Adapun bagian-bagian mesin Vibro Fluid Bed Dryer antara lain trays, engkol aksentrik, thermometer inlet dan outlet, spreader, cyclone, dustractor, cold air blower, conveyor. Kapasitas mesin pengering Vibro Fluid Bed Dryer sekitar 250 – 300 kg bubuk teh/jam dan kapasitas tungku pemanas sekitar 5m3 kayu/ton teh kering. Proses pengeringan teh berlangsung pada saat setelah proses oksidasi enzimatis yang bertujuan mengurangi kadar air teh sampai menjadi 3 – 4% masuk dengan suhu inlet 110 – 130°C, dengan kemasakan bubuk 80 – 95oC dan suhu outlet 45 – 50 °C yang berlangsung selama 18-20 menit. Pengendalian mutu dan hasil proses pengeringan dilakukan dengan cara mengambil sampel bubuk teh 20 menit sekali untuk dilakukan uji inderawi dan uji kadar air. Hal ini untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi selama proses pengeringan.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Pengeringan, Teh, CTC | ||||||
Subjects: | 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 160 - Teknologi dalam Ilmu Tanaman > 164 - Mekanisasi Pertanian | ||||||
Divisions: | Jurusan Teknologi Pertanian > Prodi D3 Keteknikan Pertanian > PKL | ||||||
Depositing User: | Yustika nova anggraini | ||||||
Date Deposited: | 10 Dec 2020 04:18 | ||||||
Last Modified: | 16 Dec 2020 03:12 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/1403 |
Actions (login required)
View Item |