Manajemen Pemanfaatan Kulit Kopi Sebagai Minuman Herbal (Teh) Di Gapoktan Morodadi Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto

Wijayanti, Siti (2022) Manajemen Pemanfaatan Kulit Kopi Sebagai Minuman Herbal (Teh) Di Gapoktan Morodadi Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (3MB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (3MB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (3MB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
D31190413_LAPORAN LENGKAP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Selaku Dosen Pembimbing Utama PKL. Manajemen pemanfaatan kulit kopi merupakan salah satu inovasi yang dilakukan oleh petani kopi yang ada di Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas. Kulit kopi yang biasanya dibeli oleh peternak sebagai campuran pakan ternak dan biasanya dibuang kini diubah menjadi salah satu produk yang memiliki nilai jual dan dapat juga menambah penghasilan. Minuman herbal (teh) ini merupakan minuman yang terbuat dari kulit kopi dicampur dengan daun mint dan daun asitaba. Minuman ini memiliki rasa yang hampir sama dengan teh tetapi ada sedikit rasa asamnya karena yang digunakan yaitu kulit kopi Arabica yang memiliki ciri khas ada rasa asamnya. Kopi adalah sejenis tumbuhan yang dijadikan minuman, dimana minuman ini memiliki sifat psikostimulan sehingga menyebabkan seseorang yang meminumnya tetap terjaga (susah tidur), juga mampu mengurangi rasa lelah atau stres dalam bekerja dan memberikan efek fisiologis energi. Jenis kulit kopi (cascara) yang digunakan yaitu jenis Arabica, karena kulit kopi pada jenis Arabica memiliki rasa yang khas dan kuat jika dibandingkan dengan kulit kopi jenis Robusta. Tahap pembuatan minuman cascara ini yaitu : pengeringan asitaba, dan daun mint, kemudian tahap penghancuran menggunakan grinder nankai, setelah itu pencampuran kulit kopi (cascara), asitaba, dan daun mint, lalu pengemasan teh dalam teabag dan kemudian dimasukkan dalam kemasan produk yang telah disediakan. Praktik Kerja Lapang (PKL) ini secara umum dilaksanakan di wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dan untuk manajemen pembuatan teh herbal berbahan dasar kulit biji kopi dilaksanakan di Gapoktan Morodadi, Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorMalika, Uyun ErmaNIDN0008018802
Uncontrolled Keywords: Manajemen Pemanfaatan Kulit Kopi Sebagai Minuman Herbal (Teh)
Subjects: 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 180 - Ilmu Sosiologi Pertanian > 185 - Agribisnis
Divisions: Jurusan Manajemen Agribisnis > Prodi D3 Manajemen Agribisnis > PKL
Depositing User: Siti Wijayanti
Date Deposited: 28 Jun 2022 04:00
Last Modified: 28 Jun 2022 04:01
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/12953

Actions (login required)

View Item View Item