Analisis Faktor Penanganan Berkas Rekam Medis Pasien Covid-19 di RS PKU Muhammadiyah Surakarta

Alattaqwa, Ussisa (2021) Analisis Faktor Penanganan Berkas Rekam Medis Pasien Covid-19 di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (11kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (287kB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (351kB)
	Text (Laporan Lengkap) LAPORAN LENGKAP.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan COVID-19 sebagai kondisi darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Pada tanggal 11 Maret 2020 WHO menyatakan COVID-19 dalam kategori pandemi. COVID-19 merupakan pandemi pertama yang disebabkan oleh coronavirus. Pada kasus COVID-19 saat ini, transmisi virus dari orang ke orang melalui kontak langsung percikan (droplet) infeksius ke lapisan mukosa menjadi metode utama penularan. Orang yang paling berisiko terinfeksi adalah mereka yang berhubungan dekat dengan pasien COVID-19 atau yang merawat pasien COVID-19. Petugas kesehatan berada di garis depan dari respons pandemi COVID-19 memiliki risiko yang lebih besar untuk terpajan infeksi. (Perdoki, 2020). Petugas Medis yang secara langsung melakukan kontak dengan pasien sangat beresiko terinfeksi. Sebagaimana pada penelitian telah disebutkan bahwa Covid-19 dapat bertahan di benda mati, secara tidak langsung juga berpotensi menularkan kepada seluruh karyawan rumah sakit termasuk diantaranya petugas perekam medis. Baik yang bertugas di bagian pendaftaran pasien maupun dibagian pengelolaan berkas pasca pasien Covid-19 dirawat. Mengingat siklus hidup virus corona bisa bertahan maksimal 9 (sembilan) hari pada media kertas (Hasan, 2020). Terkait dengan wabah Covid-19, fungsi medical record sangatlah penting. Dalam menangani Pasien Covid-19 di Rumah Sakit, Dokter maupun tenaga kesehatan harus menuliskan secara lengkap prosedur penanganannya sesuai dengan Standar Prosedur Penanganan Pasien Covid-19 mulai dari pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada Pasien Covid-19 (Rosita, 2020). Hasil identifikasi unsur manajemen 5M yaitu man, money, methods, material, dan machines diperoleh kesimpulan bahwa unsur manajemen 5M yang dapat digunakan untuk analisis faktor penanganan berkas rekam medis pasien covid-19 man dan methods. Unsur man, berdasarkan hasil wawancara dengan petugas bahwa pada spesifikas petugas rekam medis khususnya pengolahan berkas rekam medis covid-19 (Assembling) masih terdapat petugas yang lulusan SMA, hal ini tidak sejalan dengan Permenkes 55 tahun 2013 bahwa seorang perekam medis adalah seorang yang telah lulus pendidikan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK). Sedangkan untuk unsur methods, dari hasil wawancara dengan petugas bahwa terkait penanganan berkas rekam medis covid-19 tidak terdapat SPO (Standar Prosedur Operasional). Hal tersebut dapat menjadi kendala pada stabilitas dan kelancaran dalam melaksanakan aktivitas diantaranya dalam pencegahan dan pengendalian virus covid-19. Solusi untuk permasalahan yang dapat diberikan adalah kepala rekam medis perlu melakukan perekrutan terhadap pegawai rekam medis dengan kualifikasi pendidikan yang sesuai agar dapat memaksimalkan pekerjaan dengan baik. Peneliti juga mengajukan pembuatan SOP terkait Penanganan Berkas Rekam Medis Pasien Covid-19, diharapkan dapat membantu petugas dalam melaksanakan tugas dan fungsinya terutama dalam penanganan berkas rekam medis pasien covid-19 agar proses pencegahan dan pengendalian virus covid-19 dapat berjalan dengan baik.

Actions (login required)

View Item