Analisis Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja Petugas Koding Rawat Jalan Berdasarkan Metode ABK-Kes di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo

Sophia, Talitha Azaria (2022) Analisis Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja Petugas Koding Rawat Jalan Berdasarkan Metode ABK-Kes di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) Talitha Azaria Sophia - Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (116kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) Talitha Azaria Sophia - BAB 1.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (271kB)
	Text (Daftar Pustaka) Talitha Azari Sophia - Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (224kB)
	Text (Laporan Lengkap) Talitha Azari Sophia - Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-setingginya (UU RI No. 44 Th, 2009). RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo merupakan rumah sakit milik pemerintah tipe A dan sebagai rumah sakit pusat rujukan Nasional sehingga RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo memiliki angka kunjungan pasien rawat jalan yang tinggi. Dengan angka kunjungan pasien yang tinggi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membutuhkan SDM yang tinggi dan kompeten untuk meningkatkan pelayanan yang bermutu salah satunya di unit rekam medis. Berdasarkan wawancara dengan penanggung jawab koding petugas merasakan beban kerja yang dialami cukup tinggi dalam melakukan pengkodingan sekaligus pengentryan data pada pasien rawat jalan karena tingginya angka kunjungan pasien rawat jalan. Berdasarkan data kunjungan priode triwulan bulan November 2021 – Januari 2022 yang diambil pada tanggal 09 Maret 2022, data bulan November dan Desember sudah dikoding keseluruhannya, untuk bulan Januari terdapat jumlah kunjungan 30.664 pasien dan baru terkoding dan terentrikan 11.503 berkas dibulan Maret, jadi masih terdapat 19.401 berkas yang belum dikerjakan pada bulan Januari, sistem kerja petugas koding disini mengerjakan berkas yang mendekati masa klaim berakhir dan sesuai jumlah kunjungan, tidak ada target bulanan. dampak dari permasalahan tersebut dapat menyebabkan penumpukan berkas rawat jalan yang belum dikoding dan di entry, jika tidak segera dikoding dan di entry maka tidak bisa diklaim dan masa klaim akan terus berjalan, apabila masa klaim expired maka tidak dapat melakukan penagihan kepada pihak ketiga. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK-Kes) terdapat beberapa langkah yaitu menetapkan Fasyankes dan jenis SDMK, menetapkan Waktu Kerja Tersedia (WKT), Menetapkan Komponen Beban Kerja (Tugas pokok, Tugas Penunjang, Uraian Tugas) dan Norma Waktu, menghitung Standar Beban Kerja (SBK), menghitung Standar Kegiatan Penunjang dan menghitung Kebutuhan SDMK. Kesimpulan yang didapatkan dari langkah-langkah perhitungan menggunakan metode Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK-Kes) Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) petugas koding rekam medis rawat jalan unit Instalasi Rekam Medik dan Admisi (IRMA) RSUPN Dr. Cipto ada 20 orang sedangkan yang ada pada saat ini ada 11 orang, maka kurang 9 orang petugas koding rawat jalan. Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah melakukan penambahan 9 orang petugas koding rawat jalan sesuai dengan perhitungan beban kerja petugas koding menggunakan metode ABK-Kes, Kepala Instalasi Rekam Medik dan Admisi (IRMA) harus membuat kebijakan bahwa syarat kualifikasi petugas koding rekam medis telah mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar mampu mengoperasikan komputer, penanggung jawab koding harus membuat spesifikasi petugas koding mengenai tugas pokok dan tugas penunjang, kepala Instalasi Rekam Medik dan Admisi (IRMA) dan penanggung jawab mengajukan perbaikan terkait kendala sistem Electronic Health Record (EHR) yang lemot.

Actions (login required)

View Item