Analisis Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Berdasarkan Grafik Barber-Johnson Sebelum dan Saat Pandemi di Rumah Sakit Universitas Airlangga

Afrillia, Erlyna Rahma (2021) Analisis Efisiensi Pelayanan Rawat Inap Berdasarkan Grafik Barber-Johnson Sebelum dan Saat Pandemi di Rumah Sakit Universitas Airlangga. [Experiment] (Unpublished)

This is the latest version of this item.

[img] Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (74kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1. PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (87kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version

Download (139kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
G41202447_LAPORAN LENGKAP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Rawat inap merupakan salah satu pelayanan yang diberikan dalam rumah sakit. Pelayanan rawat inap merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menilai tingkat efisiensi pengelolaan rumah sakit (Utari, 2019). Sudra (2010 dalam Mardian, 2016) menjelaskan bahwa penilaian efisiensi pelayanan rumah sakit dapat menggunakan grafik Barber-Johnson. Rustiyanto (2010 dalam Ulum, 2020) menjelaskan bahwa grafik Barber-Johnson memerlukan 4 parameter dalam penyusunannya, yaitu Bed Occupancy Rate (BOR), Length of Stay (LOS), Turn Over Interval (TOI), dan Bed Turn Over (BTO). Rumah Sakit Universitas Airlangga adalah rumah sakit pendidikan tipe B yang menjadi rumah sakit rujukan Covid-19. Pada 12 Maret 2020, World Health Organization (WHO) telah mengumumkan bahwa Covid-19 merupakan pandemi (Putri, 2020). Berdasarkan data indikator Rumah Sakit Universitas Airlangga sebelum pandemi pada tahun 2017–2019 dan saat pandemi tahun 2020 yang penulis ambil secara daring, terdapat beberapa indikator yang belum mencapai standar Barber-Johnson. Tujuan dari laporan ini adalah untuk menganalisis efisiensi pelayanan rawat inap Rumah Sakit Universitas Airlangga sebelum dan saat pandemi (2017−2020). Metode yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif. Hasil laporan menjelaskan bahwa indikator pelayanan rawat inap sebelum dan saat pandemi masuk dalam kategori tidak efisien. Faktor yang menyebabkan capaian indikator pelayanan rawat inap yaitu adanya kebijakan JKN, terjadi penurunan kunjungan pasien rawat inap, lama rawat kebijakan BPJS, tidak terdapat penambahan tempat tidur tetapi pasien yang menggunakan pelayanan rawat inap meningkat, sumber daya manusia tidak sebanding dengan jumlah tempat tidur, dan tempat tidur yang digunakan tidak sesuai dengan SK.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorNurmawati, IdaNIDN0019018905
Subjects: 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 351 - Kesehatan Masyarakat
Divisions: Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL
Depositing User: Afrillia Erlyna Rahma
Date Deposited: 18 Mar 2022 01:00
Last Modified: 18 Mar 2022 01:00
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/11470

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item