Teknik Budidaya ( Theobrama Cacao l.) Dan Pengolahan Hasil Kakao (Theobrama Cacao. l) Pada Kebun Kendeng – Lembu Ptp Nusantara Xii Glenmore – Banyuwangi

Crisdiyanto, Crisdiyanto (2012) Teknik Budidaya ( Theobrama Cacao l.) Dan Pengolahan Hasil Kakao (Theobrama Cacao. l) Pada Kebun Kendeng – Lembu Ptp Nusantara Xii Glenmore – Banyuwangi. Project Report. Produksi Tanaman Perkebunan, Politeknik Negeri Jember. (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
8. RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (240kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
13. BAB 1. PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (183kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
18. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (103kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
22. LAPORAN PKL LENGKAP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Kebun Kendenglembu CS. dibangun oleh perusahaan swasta milik Belanda bernama L.M.O.D. David Berni (N.V. Rubber Culltur Mij Kendenglembu Cs.) dan sejak tanggal 12 Desember 1957 dikuasai oleh P.P.N. (Perusahaan Perkebunan Negara) yang kemudian menjelma menjadi Pra Unit Budidaya A dan B. Selanjutnya, sejak tanggal 1 Januari 1961 dikuasai oleh P.P.N. kesatuan Jawa Timur VII. Dan sejak tanggal 1 September 1963 dikuasai oleh P.P.N. Karet XVI. Sejumlah faktor iklim dan tanah menjadi kendala bagi pertumbuhan. Lingkungan alami tanaman kakao adalah hutan tropis. Dengan demikian curah hujan, suhu udara dan sinar matahari menjadi bagian dari faktor iklim yang menentukan. Demikian juga dengan faktor fisik dan kimia tanah yang erat kaitannya dengan daya tembus (penetrasi) dan kemampuan akar menyerap hara. Ditinjau dari wilayah penanamannya tanaman kakao ditanam pada daerah-daerah yang berada pada 10o LU sampai dengan 10o LS. Walaupun demikian penyebaran pertanaman kakao secara umum berada diantara 7o LU sampai 18oLS. Hal ini erat kaitannya dengan distribusi curah hujan dan jumlah penyinaran matahari sepanjang tahun. Kakao juga masih toleran pada daerah 20o LU sampai 20o LS. Dengan demikian Indonesia yang berada pada 5o LU sampai dengan 10o LS masih sesuai untuk pertanaman kakao. Pengolahan buah kakao menentukan mutu produk akhir kakao, karena dalam proses ini terjadi pembentukan calon citarasa khas kakao dan pengurangan citarasa yang tidak dikehendaki, misalnya rasa pahit dan sepat. Mengingat pentingnya arti pengolahan terhadap mutu biji kakao kering, maka para produsen hendaknya mengusahakan agar biji kakaonya diolah dengan baik untuk memperoleh harga yang lebih tinggi dan memperkuat daya saingnya di pasaran. Berdasarkan hasil praktek kerja lapang yang kami laksanakan di Kebun. Kendeng – Lembu yang berlokasi empat Afdeling yaitu : Afdeling Kali – Putih, Afdeling Kampung – Anyar, Afdeling Besaran dan Afdeling Pabrik dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a.Secara umum teknik budidaya yang dilaksanakan di lapang ada yang tidak sama dengan teori teknik budidaya yang berlaku. Hal ini dilakukan mungkin untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada di lapang, sehingga dapat dilakukan penghematan baik tenaga, waktu maupun biaya. b.Pengektifitasan tenaga kerja berdasarkan kebutuhan pekerjaaan. c.SDM sangat berperan dalam menentukan hasil yang diinginkan. d.Pelaksanaan panen sampai dengan pasca panen harus dilaksanakan sesuai prosedur agar mutu dan kualitas terjaga dengan baik.

Item Type: Monograph (Project Report)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorSupriyadi, SupriyadiNIDN0020055907
Subjects: 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 155 - Perkebunan
Divisions: Jurusan Produksi Pertanian > Prodi D4 Budidaya Tanaman Perkebunan > PKL
Depositing User: Amalia Zakyah
Date Deposited: 10 Jan 2022 04:33
Last Modified: 10 Jan 2022 04:33
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/9366

Actions (login required)

View Item View Item