Fawaid, Fawaid (2014) Manajemen kualitas susu di tingkat peternak di KUD Batu Jawa Timur. Project Report. Manajemen Agribisnis, Politeknik Negeri Jember. (Unpublished)
Text (Ringkasan)
11. RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (64kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
14. BAB I (Pendahuluan).pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (110kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
18. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (77kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
20. LAPORAN LENGKAP.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (413kB) |
Abstract
Sapi perah merupakan salah satu ternak yang produksi utamanya adalah susu. Air susu yang baik dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti warna, rasa, bau, berat jenis, kekentalan, titik beku, dan tingkat keasaaman. Pengendalian kualitas susu yang dilakukan oleh KUD BATU pada proses produksi memerlukan manajemen yang baik agar air susu yang dihasilkan mampu memenuhi standar untuk dikirimkan ke PT Nestle. Oleh karena itu pihak koperasi untuk memperoleh air susu yang baik maka yang paling diutamakan yaitu menjaga kualitas susu di tingkat peternak. Peternak KUD BATU untuk memperoleh kualitas susu yang baik maka yang dilakukan oleh para peternak yaitu dengan cara melakukan sanitasi lingkungan yang baik. Sanitasi adalah suatu kegiatan yang meliputi kebersihan kandang dan lingkungannya, karena dengan keadaan kandang serta lingkungan yang bersih, kesehatan ternak maupun pemilknya akan terjamin. Pemberian pakan pada sapi terdri dari dua jenis pakan yaitu konsentrat dan hijauan. Hijauan merupakan pakan pokok bagi sapi perah. Pakan hijauan sangat diperlukan oleh sapi perah karena mengandung serat kasar tinggi yang berperan merangsang kerja rumen dan menentukan kadar lemak air susu. Pemberian pakan yang dilakukan oleh peternak dengan cara pemberian pakan terpisah, dimana konsentrat diberikan sebelum pemerahan sedangkan hijauan diberikan sesudah proses pemerahan. Pemilihan pakan secara terpisah ini digunakan karena berdasarkan pengalaman para peternak dengan menggunakan pemberian terpisah dapat membuat sapi tidak mengalami stress pada saat pemerahan. Pemerahan sapi yang dilakukan oleh anggota peternak KUD dalam sehari dilakukan dua kali pemerahan, yakni pada pagi dan sore hari. Karena waktu proses pemerahan tidak sama dengan jarak 16 : 8 maka mengakibatkan jumlah susu yang dihasilkan pada pagi dan sore berbeda dimana lebih banyak pada saat pagi hari dengan perbandingan 2 : 1. Hal ini karenakan waktu setor yang telah ditetapkan oleh pihak koperasi yaitu pada saat pagi hari jam 05.45 – 06.00 sedangkan pada sore hari jam 14.45 – 15.00.
Item Type: | Monograph (Project Report) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Subjects: | 550 - Rumpun Ilmu Ekonomi > 570 - Ilmu Manajemen > 571 - Manajemen | ||||||
Divisions: | Jurusan Manajemen Agribisnis > Prodi D3 Manajemen Agribisnis > PKL | ||||||
Depositing User: | Amalia Zakyah | ||||||
Date Deposited: | 30 Dec 2021 01:46 | ||||||
Last Modified: | 30 Dec 2021 01:54 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/8923 |
Actions (login required)
View Item |