Asuhan Gizi Pasien Pra Dan Post Bedah Fracture Of Shaft Of Tibia Dengan Riwayat Diabetes Melitus Dan Hipertensi Di Ruang Teratai Lantai 1 Rsud R.T Notopuro Sidoarjo

Faizah, Elina Nur (2025) Asuhan Gizi Pasien Pra Dan Post Bedah Fracture Of Shaft Of Tibia Dengan Riwayat Diabetes Melitus Dan Hipertensi Di Ruang Teratai Lantai 1 Rsud R.T Notopuro Sidoarjo. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (95kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB I.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (205kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (171kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
LAPORAN LENGKAP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Diabetes adalah gangguan yang terjadi akibat masalah insulin di pankreas, yang menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat. Ketika glukosa berlebih, akan keluar melalui urin, yang dikenal sebagai glikosuria. Diabetes merupakan masalah kesehatan global, dengan 537 juta orang dewasa mengalami kondisi ini pada tahun 2021, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 643 juta pada tahun 2030. Di Indonesia, terdapat sekitar 41,8 ribu orang dengan diabetes tipe 1 pada tahun 2022, menjadikannya negara dengan jumlah penderita terbanyak di ASEAN. Diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti kerusakan mata, ginjal, dan penyakit jantung. Penderita diabetes juga memiliki risiko tinggi terkena tekanan darah tinggi, yang dapat menyebabkan masalah lebih lanjut seperti serangan jantung dan stroke. Pelayanan gizi di rumah sakit penting untuk membantu pemulihan pasien dengan diabetes, dan harus memberikan asupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Asuhan gizi melibatkan proses skrining, pengkajian, diagnosis, intervensi, serta evaluasi untuk membantu memberikan solusi pada pasien dan meningkatkan kesehatannya. Edukasi juga menjadi bagian penting dalam asuhan gizi agar pasien dapat menjaga kesehatan mereka. Ny. S MRS dengan keluhan badan lemas, penurunan nafsu makan, nyeri perut, nyeri kaki kiri akibat patah tulang tungkai yang disebabkan oleh laka lalu lintas bersama putrinya serta pada tanggal 29 September 2024 sore hari. Pasien mengatakan bahwa memiliki kebiasaan BAB 2 – 3 kali per minggu dan 2 bulan terakhir ini terdapat penurunan berat badan dengan berat badan terakhir 75 kg akibat riwayat penyakit terdahulu pasien yaitu diabetes melitus. Pasien suntik insulin di RSUD R.T Notopuro Sidoarjo guna menurunkan nilai gula darah sewaktu kearah nilai rujukan untuk menyegerakan operasi pada patah tulang tungkainya. Serta suntikan pereda nyeri pada saat pasca operasi. Tinggi lutut pasien 46 cm dan LILA pasien yaitu 26 cm. Tekanan darah pasien yaitu 194/102 mmHg, RR 20×/menit, nadi 103×/menit, dan suhu 36,6ᵒC. Leukosit 14,89 103/uL, Eritrosit 5,2 106/uL, HB 15 g/dL, HCT 43%, Trombosit 364 103/uL, MCV 83,5 fl, MCH 29,1 pg, MCHC 34,9 g/dL, GDS 330 mg/dL, BUN 13,9 mg/dL, kreatinin 0,6 mg/dL, SGOT 21 U/L, SGPT 14 U/L, Natrium 140 mmol/L, Kalium 4,1 mmol/L. Ny. S berusia 55 tahun seorang Ibu Rumah Tangga (IRT), suami bekerja swasta dengan penghasilan dibawah UMR, dan mempunyai 2 orang anak (1 menikah, 1 pelajar). Pasien mengaku belum pernah mendapatkan edukasi atau penyuluhan terkait diabetes melitus yang di alami pasien. Pola makan pasien yang tidak teratur (2 – 3 kali makan sehari) dan suka makan semacam goreng-gorengan, makanan manis. Hasil assessment pasien berupa pemeriksaan antropometri yaitu LILA 26 cm dan tinggi lutut 46 cm dengan nilai leukosit, nadi dan tekanan darah pasien tergolong tinggi (hipertensi) dengan keadaan umum pasien lemas, nyeri perut, mual serta terdapat patah tulang tungkai kaki sebelah kiri. Intervensi yang diberikan adalah diet DM B1 1700 kkal dengan frekuensi pemberian 3 kali makan utama dan 3 kali selingan dengan bentuk makanan nasi. Hasil monitoring dan evaluasi pasien menunjukkan bahwa asupan makan pasien hari terakhir pada konsumsi energi relatif konstan melebihi target dan hampir mencapai kebutuhan. Mengalami penurunan pada konsumsi protein, lemak, natrium dan fe dikarenakan terdapat mual pasca operasi. Sementara itu terdapat peningkatan pada konsumsi karbohidrat dikarenakan pasien lebih mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat (nasi) dari pada lauk pauk dan sayuran. Asupan serat konstan dikarenakan pasien tidak menyukai sayuran. Pasien diberikan edukasi berupa materi kondisi yang sedang dialami (Diabetes Melitus), hipertensi dan Diet DM B1 khusus pasien pasca bedah. Dengan menjelaskan pengertian, makanan yang dianjurkan, makanan yang tidak dianjurkan, makanan dibatasi, serta prinsip 3J (tepat Jenis, Jumlah dan Jadwal).

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorDamayati, Ratih PutriNIP198307232010122005
Uncontrolled Keywords: Diabetes Melitus, Shaft of Tibia
Subjects: 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 351 - Kesehatan Masyarakat
340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 354 - Ilmu Gizi
340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 359 - Kesehatan Lingkungan
Divisions: Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL
Depositing User: Elina Nur Faizah
Date Deposited: 12 Aug 2025 01:25
Last Modified: 12 Aug 2025 01:30
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/45768

Actions (login required)

View Item View Item