Asuhan Gizi Pasien Jantung IHD (Ischemic Heart Disease), Hipertensi dan Hiperurisemi Di RSD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang

Verawati, Isni (2024) Asuhan Gizi Pasien Jantung IHD (Ischemic Heart Disease), Hipertensi dan Hiperurisemi Di RSD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (90kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (95kB)
	Text (Laporan Lengkap) LAPORAN LENGKAP.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (Daftar Pustaka) DFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (152kB)

Abstract

Pelaksanaan magang Manajemen Asuhan Gizi Klinik (MAGK) ini dilakukan selama 2 bulan dimulai pada tanggal 16 September – 8 November 2024 pada pasien ICU di RSD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang. Tujuan pelaksanaan magang ini mahasiswa mampu memahami Manajemen Asuhan Gizi Klinik, mampu menilai status gizi pasien dan mengidentifikasi individu dengan kebutuhan gizi tertentu, mampu merencanakan pelayanan gizi pasien, mampu menyusun menu sesuai dengan kondisi penyakit dan dietnya, mampu menilai kandungan gizi diet sesuai dengan kondisi pasien, mampu merencanakan perubahan pemberian makan pasien, mampu memantau pelaksanaan pemberian diet, dapat memberikan pendidikan, latihan dan intervensi lain pada promosi kesehatan/pencegahan penyakit untuk pasien dengan kondisi medis umum, mampu melakukan dokumentasi pada semua tahap, mampu mempresentasikan laporan hasil analisis kegiatan manajemen asuhan gizi klinik. Penyakit tidak menular, khususnya penyakit kardiovaskular, merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Penyakit ini mencakup kelainan pada jantung dan pembuluh darah, dengan penyakit jantung koroner (PJK) sebagai bentuk paling umum. PJK ditandai oleh penebalan pembuluh koroner, menyebabkan penyumbatan, penyempitan arteri, dan gangguan aliran darah ke otot jantung, berdampak pada penurunan fungsi jantung (Tampubolon et al., 2023). Hipertensi merupakan kondisi kronis di mana tekanan darah dalam arteri melebihi 140/90 mmHg. Kondisi ini memaksa jantung bekerja lebih keras, meningkatkan risiko penyakit degeneratif dan kematian. Hipertensi sering tidak menunjukkan gejala jelas, sehingga disebut "silent killer" atau pembunuh diam-diam, dan dapat menyerang siapa saja tanpa peringatan, berpotensi menyebabkan komplikasi serius seperti serangan jantung atau stroke (Pratiwi, 2020). Hasil screening gizi dengan menggunakan formulir MST didapatkan skor 3 dengan diagnosis gizi Jantung IHD (Ischemic Heart Disease), Hipertensi dan Hiperurisemi, sehingga pasien beresiko malnutrisi. Berdasarkan hasil assessment pasien Tn. M berusia 52 tahun 9 bulan. Berjenis kelamin laki-laki. Hasil pengukuran antropometri, status gizi pasien berdasarkan IMT termasuk kedalam kategori kelebihan berat badan tingkat ringan. Pada awal masuk rumah sakit kadar kolestrol, asam urat dan tekanan darah pasien tinggi. Pasien memiliki riwayat penyakit jantung dan hipertensi. Pasien tidak rutin mengkonsumsi obat terkait riwayat penyakitnya. Asupan makan kurang Energi, Protein, Lemak dan Karbohidrat. Pola makan pasien kurang konsumsi sayur, buah, suka makanan dengan pengolahan digoreng dan minuman manis. Diagnosis gizi pasien yaitu asupan oral inadekuat, perubahan nilai laboratorium terkait nutrisi spesifik kadar kolestrol total, asam urat dan HDL kolestrol, data fisik terkait tekanan darah tinggi, serta kurangnya pengetahuan terkait makanan dan gizi. Intervensi gizi yang diberikan yaitu diet rendah garam (RG) III, rendah lemak (RL) dan rendah purin (R. Purin) dengan bentuk makanan biasa, frekuensi pemberian 3 kali makan utama dan 2 kali selingan serta memberikan edukasi dan konseling gizi. Hasil monitoring evaluasi asupan makan pasien belum mencapai target. Hasil laboratorium belum terdapat pemeriksaan yang terbaru. Fisik klinis pasien tekanan darah normal, tidak sesak nafas, dan tidak nyeri dada.

Actions (login required)

View Item