Penerapan POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) Pada Departemen PPC Di PT. Romi Violeta

Rahman, Adinda Aisyah (2025) Penerapan POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) Pada Departemen PPC Di PT. Romi Violeta. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (15kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (100kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (141kB)
	Text (Laporan Lengkap) Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

PT. Romi Violeta merupakan salah satu perusahaan manufaktur dan ekspor furnitur terbesar di Indonesia yang berlokasi di Kabupaten Sidoarjo. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1983 dan telah beroperasi lebih dari dua puluh tujuh tahun dan berpengalaman memproduksi furnitur berkualitas yang melayani pasar dunia. Penerapan POAC bertujuan untuk memastikan seluruh proses produksi berjalan efisien, terkoordinasi, dan sesuai target. Departemen PPC memulai dari tahap perencanaan yang meliputi perencanaan penjadwalan produksi, perencanaan pengadaan material, dan perencanaan kapasitas produksi. Tahap pengorganisasian meliputi pengelolaan seumber daya manusia dan pengelolaan material. Tahap pengarahan meliputi pengarahan jadwal produksi dan pengarahan material produksi. Tahap pengontrolan meliputi pengontrolan jadwal produksi dan pengontrolan kedatangan material. Kegiatan penerapan POAC pada departemen PPC di PT. Romi Violeta masih mengalami beberapa kendala. Kendala pada tahap perencanaan yaitu keterlambatan jadwal pengadaan material dan kesalahan perhitungan kebutuhan material. Solusi yang diberikan untuk kendala pada tahap perencanaan yaitu menerapkan sistem safety stock dan reorder point berbasis web dan melakukan pengecekan ulang data input kebutuhan material. Kendala pada tahap pengorganisasian yaitu kurangnya kompetensi karyawan dalam mengoperasikan teknologi sistem terintegrasi. Solusi yang diberikan untuk kendala pada tahap pengorganisasian yaitu melaukan program pelatihan intensif bagi karyawan dalam mengoperasikan teknologi sistem terintegrasi. Kendala pada tahap pengarahan yaitu keterlambatan jadwal proses produksi dan ketidakefisienan waktu dalam pengambilan material. Solusi yang diberikan untuk kendala pada tahap pengarahan yaitu menerapkan metode penjadwalan CCPM (Critical Chain Project Management) dan implementasi sistem barcode dengan RFID (Radio Frequency Identification). Kendala pada tahap pengontrolan yaitu sistem pengontrolan jadwal material dan produksi kurang efektif. Solusi yang diberikan untuk kendala pada tahap pengontrolan yaitu investasi teknologi dengan sistem ERP (Enterprise Resource Planning).

Actions (login required)

View Item