Asuhan Gizi Pasien dengan Diagnosa Diabetes Melitus, Hematemesis dan Anemia Di RSD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang

Umizubaidah, Falzah (2025) Asuhan Gizi Pasien dengan Diagnosa Diabetes Melitus, Hematemesis dan Anemia Di RSD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (128kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (73kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (103kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
LAPORAN LENGKAP_FALZAH UMIZUBAIDAH_G42212294.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai oleh hiperglikemia atau peningkatan kadar glukosa darah akibat gangguan pada sekresi insulin, aksi insulin, atau keduanya. Hematemesis merupakan muntah darah dari saluran pencernaan atas, hal itu dapat menyebabkan anemia, khususnya anemia defisiensi besi. Ketika terjadi perdarahan di saluran pencernaan, tubuh kehilangan darah, terjadi penurunan kadar hemoglobin dan jumlah sel darah merah menurun signifikan, menyebabkan anemia. Hasil screening gizi dengan menggunakan formulir MST didapatkan skor 2 dengan diagnosis gizi diabetes melitus, sehingga pasien beresiko malnutrisi. Berdasarkan hasil assessment pasien Ny. S berusia 48 tahun 7 bulan dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dengan aktivitas sehari-hari sedang. Ny. S tinggal bersama anak, menantu dan cucu. Ny. S masuk rumah sakit pada tanggal 7 Oktober 2024 dan dilakukan assessment pada tanggal 7 Oktober 2024. Pasien menderita penyakit diabetes melitus, hematemesis dan anemia. Riwayat penyakit dahulu pasien yaitu diabetes melitus dan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga. Asupan makan pasien awal assessment kurang dari kebutuhan (<80%). Diagnosis gizi pasien yaitu asupan oral inadekuat, peningkatan kebutuhan protein dan Fe, perubahan fungsi gastrointestinal, perubahan nilai laboratorium spesifik (GDS), dan kurangnya pengetahuan terkait gizi. Intervensi gizi yang diberikan yaitu diet DM 1500 kkal dan Tinggi Protein dengan bentuk makanan nasi, frekuensi pemberian 3 kali makanan utama dan 2 kali makanan selingan serta memberikan edukasi dan konseling gizi. Hasil monitoring evaluasi kadar GDS pasien mengalami penurunan dari hari sebelumnya dan kadar Hemoglobin pasien mengalami peningkatan dari hari sebelumnya. Asupan makan pasien dari hari pertama kurang dari kebutuhan pasien, hari kedua dan ketiga telah mencapai kebutuhan pasien. Pasien telah memahami dengan baik diet yang diterapkan dan pengetahuan tentang jenis makanan yang disarankan dan yang sebaiknya dihindari.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorDewi Puspita, SuryaNIDN198905292019032015
Uncontrolled Keywords: Hasil screening gizi dengan menggunakan formulir MST didapatkan skor 2 dengan diagnosis gizi diabetes melitus, sehingga pasien beresiko malnutrisi. Berdasarkan hasil assessment pasien Ny. S berusia 48 tahun 7 bulan dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dengan aktivitas sehari-hari sedang. Ny. S tinggal bersama anak, menantu dan cucu. Ny. S masuk rumah sakit pada tanggal 7 Oktober 2024 dan dilakukan assessment pada tanggal 7 Oktober 2024. Pasien menderita penyakit diabetes melitus, hematemesis dan anemia. Riwayat penyakit dahulu pasien yaitu diabetes melitus dan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga. Asupan makan pasien awal assessment kurang dari kebutuhan (<80%). Diagnosis gizi pasien yaitu asupan oral inadekuat, peningkatan kebutuhan protein dan Fe, perubahan fungsi gastrointestinal, perubahan nilai laboratorium spesifik (GDS), dan kurangnya pengetahuan terkait gizi. Intervensi gizi yang diberikan yaitu diet DM 1500 kkal dan Tinggi Protein dengan bentuk makanan nasi, frekuensi pemberian 3 kali makanan utama dan 2 kali makanan selingan serta memberikan edukasi dan konseling gizi. Hasil monitoring evaluasi kadar GDS pasien mengalami penurunan dari hari sebelumnya dan kadar Hemoglobin pasien mengalami peningkatan dari hari sebelumnya. Asupan makan pasien dari hari pertama kurang dari kebutuhan pasien, hari kedua dan ketiga telah mencapai kebutuhan pasien. Pasien telah memahami dengan baik diet yang diterapkan dan pengetahuan tentang jenis makanan yang disarankan dan yang sebaiknya dihindari.
Subjects: 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 354 - Ilmu Gizi
Divisions: Jurusan Bisnis > Prodi D4 Akuntansi Sektor Publik > PKL
Depositing User: Falzah Umizubaidah
Date Deposited: 19 Mar 2025 03:08
Last Modified: 19 Mar 2025 03:08
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/40436

Actions (login required)

View Item View Item