Ishlah, Nisdatul (2024) Asuhan Gizi Pada Pasien Post Orif Fraktur Intertrochanter Femur Dextra Dengan Diabetes Melitus Di Bangsal Gatot Kaca RSUD Panembahan Senopati Bantul. [Experiment] (Unpublished)
![]() |
Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (132kB) |
![]() |
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (161kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (164kB) |
![]() |
Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Fraktur merupakan hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan, baik bersifat total maupun sebgaian. Fraktur didefinisikan sebagai patahan yang terjadi pada kontinuitas tulang. Fraktur lengkap terjadi apabila seluruh tulang patah, sedangkan fraktur tidak lengakp tidak melibatkan seluruh ketebalan tulang. Penyebab fraktur adalah peristiwa trauma, kecelakaan, dan terdapat 2 jenis fraktur yaitu, fraktur tertutup (closed fracture) dan fraktur terbuka (open fracture) (Mirianthi & Maulita, 2022). Diabetes melitus merupakan kumpulan penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kerusakan sekresi insulin, kinerja insulin, atau keduanya. DM dibagi menjadi 4 tipe, yaitu DM tipe 1, DM tipe 2, DM tipe lainnya, serta DM gestasional (LeMone et al., 2016). Diabetes Tipe 1 terjadi akibat kerusakan sel β (proses autoimun) yang ditandai dengan hiperglikemia, pemecahan lemak dan protein tubuh, dan pembentukan ketosis. Sedangkan diabetes tipe 2 merupakan kondisi hiperglikemia puasa yang terjadi meskipun tersedia insulin. Kadar insulin yang dihasilkan dirusak oleh resistensi insulin di jaringan perifer (Ernawati 2013). Proses asuhan gizi terstandar mengacu pada serangkaian langkah dan prosedur yang dilakukan untuk memberikan pelayanan gizi yang terbaik kepada individu atau kelompok. Asuhan gizi terstandar bertujuan untuk membantu menurunkan kadar glukosa darah agar menjadi normal, mempertahankan asupan makan pasien agar tetap normal serta embantu meningkatkan kadar Hb pasien. Pasien diberikan diet DM dengan rute oral. Pemberian asuhan gizi dilakukan selama 5 hari dengan 8 kali pemorsian, karena pasien sempat dipuasakan akibat pasien akan menjalankan operasi dan sehabis operasi. Asupan makan pasien mengalami penuruanan atau ada beberapa yang belum mencapai target 80-110% dari angka kebutuhan gizi. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor yaitu nafsu makan pasien menurun dan gigi pasien yang tidak lengkap. Keluarga pasien juga diberikan konseling gizi bertujuan untuk meningkatkan penegtahuan keluarga pasien dan pasien terkait diet DM, meningkatkan pengetahuan keluarga pasien dan pasien terkait diet TP untuk proses penyembuahn luka operasi, serta agar keluarga pasien dan pasien dapat menerapkan terkait diet DM yang telah diberikan.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Asuhan Gizi, Diabetes Melitus, Post Orif Fraktur Intertrochanter Femur Dextra | ||||||
Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 354 - Ilmu Gizi | ||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL | ||||||
Depositing User: | Nisdatul Ishlah | ||||||
Date Deposited: | 07 May 2025 06:01 | ||||||
Last Modified: | 07 May 2025 06:01 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/40063 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |