Putra, Yoga Dwi Kurnia Putra (2025) Manajemen Pakan Burung Puyuh (Coturnix-coturnix japonica) di Peternakan CV Slamet Quail Farm Sukabumi Jawa Barat. [Experiment] (Unpublished)
![]() |
Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (71kB) |
![]() |
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (17kB) |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (72kB) |
![]() |
Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Perubahan gaya hidup yang lebih memperhatikan kesehatan, kebutuhan akan protein hewani berkualitas tinggi semakin meningkat. Peluang bisnis di sektor peternakan pun terbuka lebar. Peternakan burung puyuh jenis Coturnix-coturnix japonica menjadi salah satu peluang bisnis menjanjikan karena masa produksi cepat, modal relatif rendah, serta perawatan mudah. Namun, produktivitas telur burung puyuh di Indonesia masih kurang optimal akibat manajemen pemberian pakan yang belum tepat. Magang ini bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis manajemen pakan burung puyuh petelur di CV Slamet Quail Farm, Sukabumi. Hasil pengamatan yang dilakukan menunjukkan bahwa pemberian pakan pada CV Slamet Quail Farm sudah sesuai dengan standar SNI dan menggunakan pakan komersial seperti BR 1 dan SP-22. Konsumsi pakan stabil di angka 23 gram/ekor/hari, dengan rasio konversi pakan (Feed Egg Ratio) pada fase layer yang terus menurun, menandakan efisiensi pakan yang meningkat. Pada bulan September kandang 1, QDP (Quail Day Production) meningkat dari 69% pada minggu ke-8 menjadi 81% pada minggu ke-11. QDP kandang 2 meningkat dari 73% pada minggu 8 menjadi menjadi 86% pada minggu 11. Quail Day Production kandang 3 juga meningkat tajam dari 54% menjadi 73%. QDP kandang 4 juga meningkat signifikan dari 36,9% menjadi 70,7%. Produksi telur mencapai puncaknya pada usia 12–20 minggu dan diperkirakan dapat mencapai produktivitas hingga 98%. Setiap burung menghasilkan 250–300 butir telur per tahun. Meski demikian, terdapat masalah lain yaitu penyakit snot yang sering muncul pada pergantian musim, serta keterbatasan sarana seperti egg tray, yang menyebabkan penumpukan dan kerusakan telur. Untuk mengatasi kendala, perlu dilakukan desinfeksi area secara ketat, peningkatan sarana produksi, dan pemeriksaan rutin dengan melibatkan dokter hewan. Optimalisasi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas serta kualitas hasil ternak. Kesimpulannya, CV Slamet Quail Farm telah menerapkan manajemen pakan yang efektif, terbukti dari stabilitas konsumsi pakan dan peningkatan efisiensi produksi.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Burung Puyuh Manajemen Pakan Peternakan | ||||||
Subjects: | 200 - Rumpun Ilmu Hewani > 210 - Ilmu Peternakan > 211 - Ilmu Peternakan 200 - Rumpun Ilmu Hewani > 210 - Ilmu Peternakan > 213 - Nutrisi dan Makanan Ternak 200 - Rumpun Ilmu Hewani > 210 - Ilmu Peternakan > 215 - Pembangunan Peternakan 200 - Rumpun Ilmu Hewani > 210 - Ilmu Peternakan > 217 - Budidaya Ternak 200 - Rumpun Ilmu Hewani > 250 - Ilmu Kedokteran Hewan > 251 - Kedokteran Hewan |
||||||
Divisions: | Jurusan Peternakan > Prodi D4 Manajemen Bisnis Unggas > PKL | ||||||
Depositing User: | Yoga Dwi Kurnia Putra | ||||||
Date Deposited: | 04 Feb 2025 02:18 | ||||||
Last Modified: | 04 Feb 2025 02:18 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/39586 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |