Rachim, Savira Aulia (2024) Asuhan Gizi Pasien TB Tulang Myeloradiculopathy Di RSD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (78kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahulluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (83kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (82kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Pelaksanaan magang Manajemen Asuhan Gizi Klinik (MAGK) dilakukan selama dua bulan, mulai 16 September hingga 8 November 2024, di RSD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang pada pasien anak. Tujuan kegiatan ini adalah agar mahasiswa memahami Manajemen Asuhan Gizi Klinik, menilai status gizi pasien, merencanakan pelayanan gizi, menyusun menu sesuai kondisi penyakit, serta memantau pelaksanaan pemberian diet. Data WHO (2020) menunjukkan bahwa pada tahun 2019 prevalensi TB anak global mencapai 12% (1.200.000 kasus), sedangkan di Indonesia sebesar 11,98% (63.111 kasus), dengan TB ekstra paru menyumbang 15-25% dari total kasus. Infeksi TB dapat menyebabkan malnutrisi akibat peningkatan kebutuhan energi dan protein serta penurunan nafsu makan, sehingga diet tinggi kalori dan protein (TKTP) sangat penting untuk mendukung penyembuhan dan regenerasi jaringan. Intervensi gizi yang tepat, termasuk asupan protein hewani bernilai biologis tinggi, membantu mempercepat pemulihan, mencegah malnutrisi, dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien. Hasil screening gizi menggunakan formulir STRONGkids menunjukkan skor 4, yang mengindikasikan risiko tinggi malnutrisi dan memerlukan pengkajian lebih lanjut oleh ahli gizi. Pasien An. NS, anak perempuan berusia 4 tahun 5 bulan, memiliki status gizi kurang berdasarkan Z-Score BB/TB, kadar hemoglobin rendah, dan asupan makan awal yang kurang (<80%). Diagnosis gizi mencakup asupan oral inadekuat, peningkatan kebutuhan energi dan protein, malnutrisi, defisit pengetahuan, serta pola makan yang salah. Intervensi yang diberikan meliputi diet tinggi kalori dan protein (TKTP) sebesar 1.429,90 kkal, protein 71,99 gram, lemak 39,4 gram, karbohidrat 197 gram, dengan frekuensi 3 kali makan utama dan 2 kali selingan, disertai edukasi gizi. Evaluasi menunjukkan peningkatan kadar hemoglobin ke nilai normal, peningkatan asupan makan, meskipun masih kurang, dan peningkatan pengetahuan pasien yang dibuktikan dengan kemampuannya menjawab pertanyaan dengan baik.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | gizi, tuberculosis, diet TKTP, malnutrisi | ||||||
Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 351 - Kesehatan Masyarakat 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 354 - Ilmu Gizi |
||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL | ||||||
Depositing User: | Savira Aulia Rachim | ||||||
Date Deposited: | 23 Jan 2025 02:56 | ||||||
Last Modified: | 23 Jan 2025 02:56 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/39199 |
Actions (login required)
View Item |