Nurhaliza, Jesica (2025) Asuhan Gizi Pada Pasien Kanker Seviks Stadium IVA (Metastase), Uropati Obstruksi, Gagal Ginjal Kronik (GGK) Dengan Komplikasi Anemia Dan Hipoalbumin Di Ruangan Peristi Ibu (Isolasi) RSUD R.T Notopuro Sidoarjo. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (107kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (176kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (168kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Ny. SM, seorang pasien dengan kanker serviks stadium IVA yang telah bermetastasis, juga mengalami gagal ginjal kronik (GGK) dengan komplikasi anemia dan hipoalbumin. Skrining dengan alat MST menunjukkan risiko tinggi malnutrisi, dan status gizi pasien dikategorikan buruk berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas (%LILA). Pemeriksaan biokimia menunjukkan anemia berat dengan kadar hemoglobin 8,2 g/dl dan hematokrit 23,5%. Kadar WBC (13,96 × 10³/µL) dan PLT (534 × 10³/µL) yang tinggi mengindikasikan infeksi, sementara PDW yang tinggi (51,6 fl) berkaitan dengan kanker. Albumin rendah (2,1 g/dl) serta kadar BUN (25,6 mg/dl), kreatinin (3,3 mg/dl), dan natrium (160 mmol/L) mengonfirmasi gangguan fungsi ginjal. Secara klinis, pasien mengalami tekanan darah tinggi (155/82 mmHg), mual, dan muntah yang memperburuk nafsu makan. Pola makan sebelumnya tidak teratur dan didominasi makanan goreng, dengan asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat defisit. Keluhan mual dan penurunan nafsu makan semakin memperburuk asupan pasien, yang kini tergolong defisit berat. Diagnosa gizi meliputi asupan oral inadekuat (NI-2.1), penurunan kebutuhan zat gizi spesifik seperti protein dan natrium (NI-5.3), serta kurangnya monitoring diri terhadap pola makan (NB-1.4). Intervensi gizi yang diberikan mencakup diet Rendah Protein dan Rendah Garam (RPRG), modifikasi tekstur makanan menjadi lunak, edukasi terkait penyakit dan pola diet, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. Monitoring menunjukkan peningkatan asupan makan pada hari kedua, namun kembali menurun pada hari ketiga akibat kondisi pasien yang memburuk. Setelah konseling gizi, pasien mulai berusaha menghabiskan makanan yang diberikan, diharapkan dapat memperbaiki status gizi dan mendukung pengobatan lebih lanjut.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Gagal Ginjal Kronik, Anemia, Hipoalbumin, | ||||||
Subjects: | 260 - Rumpun Ilmu Kedokteran > 270 - Ilmu Kedokteran Spesialis > 274 - Kebidanan dan Penyakit Kandungan 260 - Rumpun Ilmu Kedokteran > 270 - Ilmu Kedokteran Spesialis > 282 - Patologi Anatomi 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 354 - Ilmu Gizi |
||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL | ||||||
Depositing User: | Jesica Nurhaliza | ||||||
Date Deposited: | 14 Jan 2025 07:55 | ||||||
Last Modified: | 14 Jan 2025 07:56 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/38598 |
Actions (login required)
View Item |