Wulandari, Ayu (2023) Asuhan Gizi Pada Pasien Dengan Diagnosa Penyakit Ruq Mass Decreased Of Body Weight, Hepatitis B Infection, Upper Gastrointestinal Bleeding, Sirosis Hepatis Child Pugh B Post Necrotic, Anemia Normocytic Normochromic Di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Pangandaran RSUD Dr. Saiful Anwar Provinsi Jawa Timur. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (13kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (127kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (125kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Pelaksanaan magang Manajemen Asuhan Gizi Klinik (MAGK) ini dilakukan selama 2 bulan, yakni dimulai pada tanggal 9 Oktober 2023-27 November 2023 pada pasien di ruang rawat inap penyakit dalam RSUD Dr. Saiful Anwar Provinsi Jawa Timur. Tujuan pelaksanaan Magang ini yaitu mahasiswa diharapkan mampu memahami Manajemen Asuhan Gizi Klinik, mampu menilai status gizi pasien dan mengidentifikasi individu dengan kebutuhan gizi tertentu, mampu merencanakan pelayanan gizi pasien, mampu menyusun menu sesuai dengan dietnya, mampu menilai kandungan gizi diet yang telah diberikan, mampu merencanakan perubahan diet pasien, mampu memantau pelaksanaan pemberian diet, serta dapat memberikan terapi edukasi pada pasien serta dapat melakukan intervensi lain pada promosi kesehatan/pencegahan penyakit berupa konseling gizi untuk pasien dengan kondisi medis umum. Selain itu, mahasiswa juga melakukan dokumentasi pada semua tahap yang telah dilakukan dan mempresentasikan laporan hasil analisis kegiatan manajemen asuhan gizi klinik. Sirosis hati merupakan penyakit kronis akibat dari kerusakan sel-sel hati yang kemudian menjadi jaringan fibrosis. Kerusakan tersebut ditandai dengan distorsi arsitektur hepar dan pembentukan nodulus regeneratif akibat nekrosis sel-sel hati. Selanjutnya terjadi perubahan struktur yang menyebabkan gangguan pada sistem vaskularisasi intrahepatik dan fungsi normal hati. (Nurdjannah, 2006). Berdasarkan data dari WHO pada tahun 2016 sekitar 51,1% laki laki dan 27,1% perempuan dari 100.000 populasi meninggal akibat sirosis hepatis. Secara etiologi penyebab dari sirosis hepatis adalah virus hepatitis C (HCV), virus hepatitis B (HBV), alcohol, dan penyebab lain seperti autoimun, kolangitis bilier, sirosis hati akibat obat, dan gagal jantung kronis bagian kanan. (Sharma et al., 2022). Berdasarkan hasil skrining menggunakan formulir MST (Malnutrition Skrining Tools) diperoleh skor 3, yang artinya pasien beresiko malnutrisi dan dilakukan pengkajian gizi lebih lanjut yaitu pasien didiagnosis mengalami RUQ mass decreased of BW, Hepatitis B infection, UGIB, Sirosis hepatis child pugh B post Necrotic, dan Anemia. Hasil assesment pasien, status gizi pasien termasuk dalam status gizi kurang, kadar Hemoglobin rendah 8,50 g/dL, nilai Alfa feto protein (AFP), Bilirubin total, dan AST/SGOT pasien tinggi, serta nilai Albumin pasien rendah. Pada pemeriksaan fisik klinis pasien mengalami asites, nyeri perut, perut terasa penuh (begah), Feses berwarna hitam (melena) serta terdapat edema pada kedua betis dan kaki pasien. Dignosis gizi pada pasien yaitu NI-2.1 Asupan oral inadekuat berkaitan dengan kondisi pasien yang mengalami mual dan muntah sehingga nafsu makan menurun ditandai dengan hasil recall pasien yaitu asupan energi 23,38%, Protein 32,99%, Lemak 22,02%, dan Kh yaitu 20,47% (defisit berat). NB-1.1 Pengetahuan seputar makanan dan gizi kurang berkaitan dengan kurangnya edukasi tentang makanan dan gizi ditandai dengan kebiasaan makan pasien hanya konsumsi lauk hewani 1x per hari serta konsumsi sayur juga tidak setiap makan. Intervensi yang diberikan pada Tn .Z yaitu terapi diet TETP dengan frekuensi 3x makan utama dengan bentuk makanan saring dan terapi edukasi/konseling terkait diet yang dijalankan. Hasil monitoring evaluasi yaitu terdapat perubahan perilaku terkait asupan makan pasien dibanding pada saat assessment, di hari pertama asupan pasien mengalami peningkatan, kemudian mengalami penurunan di hari kedua karena pasien dipuasakan untuk menjalankan tindakan CT Scan, di hari ketiga juga mengalami penurunan asupan karena kondisi pasien mengalami meriang, namun kondisi fisik pasien membaik yaitu tidak mengalami melena dan tidak mual dan muntah serta pengetahuan keluarga dan pasien meningkat terkait dengan pengaturan diet yang harus dijalankan.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Hepatitis B Infection, Upper Gastrointestinal Bleeding, Sirosis Hepatis Child Pugh B Post Necrotic | ||||||
Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 354 - Ilmu Gizi | ||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL | ||||||
Depositing User: | Ayu Wulandari | ||||||
Date Deposited: | 21 Aug 2024 09:32 | ||||||
Last Modified: | 21 Aug 2024 09:33 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/36761 |
Actions (login required)
View Item |