Analisis Penerapan Budaya Keamanan Pangan dengan Metode Seven Tools untuk Mengetahui Tingkat Kualitas Karyawan pada Proses Produksi di PT. Kelola Agro Makmur Temanggung

Mustofa, Ayu Zulvana (2023) Analisis Penerapan Budaya Keamanan Pangan dengan Metode Seven Tools untuk Mengetahui Tingkat Kualitas Karyawan pada Proses Produksi di PT. Kelola Agro Makmur Temanggung. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (249kB)
	Text (Bab 1. Pendahuluan) Bab 1. Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (538kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (111kB)
	Text (Laporan Lengkap) LAPORAN MAGANG_AYU ZULVANA MUSTOFA.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

PT. Kelola Agro Makmur (KAM) merupakan sebuah perusahaan yang secara khusus bergerak dalam bidang industri pengolahan produk sayuran beku. Produk- produk yang dihasilkan antara lain: Frozen Okra, Frozen Edamame, Frozen Mukimame, Frozen Green Bean. Tujuan pelaksanaan kegiatan magang di PT. Kelola Agro Makmur adalah untuk mengetahui dan memahami kondisi perusahaan, fasilitas produksi, penerimaan bahan baku, proses produksi, pengawasan mutu, higiene sanitasi dan keamanan pangan. Selain itu juga utamanya untuk mengetahui dan memahami penanganan yang diterapkan pada tahapan proses bagian produk akhir di PT. Kelola Agro Makmur. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pentingnya kesadaran terhadap keamanan pangan harus dimiliki oleh semua level karyawan, mulai dari manajemen puncak hingga operator di lini produksi. Kesadaran ini diperlukan untuk mengurangi risiko dan menjaga kualitas produk. Memasukkan atau menginternalisasi konsep keamanan pangan ke dalam budaya organisasi merupakan cara sukses untuk memastikan kepedulian karyawan terhadap keamanan pangan. Hal ini menciptakan sikap dan praktik yang terintegrasi dalam aktivitas sehari-hari. Metode Seven Tools merupakan salah satu alat statistik untuk mencari akar permasalahan kualitas, sehingga manajemen kualitas dapat menggunakan Seven Tools tersebut untuk mengetahui akar permasalahan terhadap produk yang mengalami cacat, serta dapat mengetahui penyebab-penyebab terjadinya cacat. Penilaian terhadap Budaya Keamanan Pangan melibatkan berbagai variable, seperti kepemimpinan, komunikasi, komitmen, lingkungan, dan kesadaran risiko. Rata-rata nilai dari masing-masing variable memberikan gambaran umum tentang kematangan pengetahuan karyawan terkait budaya keamanan pangan. Dalam analisis, terlihat bahwa variable komitmen memiliki nilai rata-rata tertinggi (47,0). Ini menunjukan bahwa karyawan memiliki persepsi positif terhadap komitmen pemimpin terkait kebersihan dan keamanan pangan. Meskipun komitmen memiliki nilai tertinggi, pernyataan dalam nilai terendah (45,6) pada variable ini mengindikasikan bahwa karyawan merasa kurang dilibatkan oleh pemimpin dalam hal kebersihan dan keamanan pangan. Sedangkan, variabel komunikasi memiliki nilai rata-rata terendah (45,5). Dengan pernyataan tentang kurangnya komunikasi rutin antara pemimpin dan karyawan mengenai kebersihan dan keamanan pangan menunjukan adanya potensi tantangan dalam aspek ini. Dengan demikian terus memberikan pelatihan dan edukasi kepada karyawan untuk memastikan bahwa mereka tetap up-to-date dengan praktik-praktik keamanan pangan yang terkini. Perusahaan juga dapat meningkatkan tidak hanya budaya keamanan pangan tetapi juga kualitas keseluruhan dari produk-produk yang dihasilkan.

Actions (login required)

View Item