Teknik Penanganan Pasca Panen Benih Padi Varietas Inpari 32 Di Upt Produksi Tanaman Pangan Kabupaten Probolinggo

Putri, Stevani Kirana (2024) Teknik Penanganan Pasca Panen Benih Padi Varietas Inpari 32 Di Upt Produksi Tanaman Pangan Kabupaten Probolinggo. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Daftar Pustaka)
Text (Daftar Pustaka).pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (79kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
Text (Bab 1 Pendahuluan).pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (33kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
Text (Laporan Lengkap).pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text (Ringkasan)
Text (Ringkasan).pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (22kB)

Abstract

Kegiatan praktik kerja lapang yang dilakukan di UPT Produksi Benih Tanaman Pangan Kabupaten Probolinggo, mahasiswa diharapkan mampumenerapkan keterampilan budidaya tanaman padi yang telah dipelajari di kampus serta menambah pengalaman dalam hal budidaya padi mulai dari persiapan tanam hingga proses pemasaran. Magang dilakukan mulai tanggal 26 Februari 2024 sampai 26 Juni 2024. Metode yang akan dilakukan dalam kegiatan magang yaitu observasi, wawancara dan diskusi, praktik langsung di lapangan, menyusun laporan praktik kerja lapang, dan studi pustaka untuk memperkuat isi laporan. Penentuan areal tanam padi harus sesuai dengan kondisi pertumbuhan padi agar tanaman padi tumbuh maksimal sehingga proses produksi benih dapat berlangsung. Pengajuan produksi benih Pengajuan produksi benih pada UPT PSB dilakukan sebelum dan sesudah tanam padi Penanaman Penanaman dilakukan setelah 17 hari persemaian dengan jarak tanam 20×20 cm menggunakan sistem tanam jajar legowo 4:1. Pada budidaya benih dasar (FS), terdapat syarat-syarat tertentu dalam kegiatan penanaman, diantaranya yaitu penggunaan 3 bibit/lubang tanam, penggunaan sistem tanam legowo 4:1. Tujuan menggunakan system tanam legowo 4:1 adalah untuk memberikan contoh pada para petani awam di sekitar lahan serta dalam pemeliharaan lebih mudah. Penyiangan Penyiangan merupakan salah satu cara pemeliharaan tanaman, penyiangan bertujuan untuk menjaga sirkulasi udara pada tanaman dan mencegah persaingan unsur hara cahaya serta kerentanan terhadap hama dan penyakit agar pertumbuhan tanaman optimal. Penyiangan gulma dilakukan saat tanaman berumur 15 HST atau menjelang pemupukan kedua dan penyiangan umur 55-60 HST. v Penjemuran Proses penjemuran benih potensial harus dilakukan segera setelah panen dan calon benih dipindahkan ke UPT sarana produksi benih tanaman pangan untuk menjamin mutu benih tetap terjaga. Gabah padi yang kering kemudian dikumpulkan dibagian tengah lantai penjemuran dengan sapu lalu dimasukkan ke dalam karung beras dengan menggunakan sekop gabah. Benih kemudian diangkut dan disimpan di gudang Penggilingan dilakukan untuk memperoleh gabah yang bersih, kriteria gabah yang dapat digiling adalah gabah mempunyai kadar air 9,5%. Benih diperoleh dari gabah kering yang telah dipisahkan dari kotorannya dengan menggunakan seed cleaner. Alat dan bahan yang diperlukan untuk proses penggilingan adalah alat penggiling Seed Cleaner, garukan gabah padi, karung beras, mesin jahit karung, timbangan dan palet. Gabah kering giling dimasukkan ke dalam seed cleaner untuk mendapatkan benih yang bersih. Benih yang sudah bersih dimasukkan ke dalam karung dan ditimbang, setiap kantong berisi 50,5 kg benih. Proses pasca panen produksi benih padi merupakan segala kegiatan penanganan komoditas padi yang dilaksakan setelah panen sampai pemasaran. Pasca panen bertujuan untuk mempertahankan mutu produk agar tetap dalam kondisi prima sampai ketahap pemasaran. Penggunaan seed cleaner ini memudahkan petani dalam memisahkan gabah isi dan gabah hampa. Seed cleaner sangat mengefisienkan waktu kerja petani dan menghasilkan gabah yang berkualitas. Namun, pada saat ini masih banyak petani yang menggunakan proses manual dalam memisahkan gabah isi dengan gabah 2 hampa. Petani biasa menggunakan tampah dalam memisahkan gabah tersebut. Hal ini kurang efisien jika terus menerus masih dilakukan. Proses pemisahan gabah saat ini dapat dilakukan menggunakan seed cleaner. Seed cleaner berfungsi untuk memisahkan gabah isi dan gabah hampa guna menghasilkan hasil yang berkualitas.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorErdiansyah, IqbalNIDN0023018707
Uncontrolled Keywords: Budidaya, Padi, Penanaman
Subjects: 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 150 - Ilmu Pertanian dan Perkebunan > 154 - Budidaya Pertanian dan Perkebunan
140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 160 - Teknologi dalam Ilmu Tanaman > 161 - Teknologi Industri Pertanian (dan Agroteknologi)
140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 160 - Teknologi dalam Ilmu Tanaman > 163 - Teknologi Pertanian
140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 160 - Teknologi dalam Ilmu Tanaman > 168 - Bioteknologi Pertanian dan Perkebunan
140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 180 - Ilmu Sosiologi Pertanian > 186 - Penyuluh Pertanian
Divisions: Jurusan Produksi Pertanian > Prodi D4 Teknik Produksi Tanaman Pangan > PKL
Depositing User: Stevani Kirana Putri
Date Deposited: 01 Aug 2024 03:37
Last Modified: 01 Aug 2024 03:38
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/35759

Actions (login required)

View Item View Item