Rosita, Nanda Farizal Hammy Eka Putri Adin (2023) Manajemen Asuhan Gizi Klinik Pasien Bradikardia Simptomatis, HFpEF, Hipertensi Grade II dan Diabetes Melitus Type 2 di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito Yogyakarta. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (199kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB I PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (94kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (233kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
LAPORAN PKL.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Bradikardia simtomatik disebut pula sindrom bradikardia atau sindrom adam stokes yaitu kumpulan gejala karena menurunnya aliran darah ke otak, biasanya dengan laju denyut jantung kurang dari 45 kali per menit (Endris,A 2017). Pada prinsipnya, penyebab bradikardia simtomatik adalah kondisi system konduksi jantung yang gagal memberikan laju denyut jantung yang adekuat. Manajemen asuhan gizi pada penyakit jantung, khususnya bradikardia, bertujuan untuk meningkatkan asupan kalori dan nutrisi yang dibutuhkan untuk mendukung fungsi jantung, menjaga berat badan ideal, mengontrol tekanan darah dan kolesterol, serta mengurangi risiko komplikasi penyakit jantung. Tujuan penelitian yaitu Dapat melakukan Manajemen Asuhan Gizi Klinik Pada Pasien Bradikardia Simptomatis di Bangsal Wisnumurti RSUP Dr. Sardjito. Tn. S berusia 77 tahun 10 bulan dengan Bradikardia Simptomatis (TAVB DG Escape Junctional DG RBBB, DG VPC Multifocal Bigemini EC Degeneratif DD Chronic Ischemic DD Drug-Induced (Bisoprolol), HFPEF EC DA: LA Dilatasi LVH Eksentrik, AR MILD, MR MILD, DE: HHD/HD, Hipertensi Stage II, dan Diabetes Melitus type 2. Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya bradikardia simtomatik, sebaliknya, bradikardia simtomatik juga dapat menyebabkan hipertensi (Yuniadi, 2010). Pasien awal masuk RS mengeluhkan sesak nafas dan pusing. Pasien mengalami penurunan nafsu makan 1 minggu sebelum masuk RS. Berdasarkan hasil skrining gizi menggunakan metode MNA SF diketahui bahwa Tn. S beresiko malnutrisi dengan skor 8 karena memiliki penurunan nafsu makan selama seminggu terakhir, terjadi penurunan berat badan yang tidak diketahui dan demensia ringan.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 354 - Ilmu Gizi | ||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL | ||||||
Depositing User: | Nanda Farizal Hammy Eka Putri Adin Rosita | ||||||
Date Deposited: | 31 Jul 2024 09:07 | ||||||
Last Modified: | 31 Jul 2024 09:07 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/35683 |
Actions (login required)
View Item |