Pembuatan Biskuit Ikan Ekor Kuning (Caesio cuning) Sebagai Makanan Pendamping Asi (MP-ASI) Pada Anak Stunting Usia 6-12 Bulan

Nurhalimah, Baiq Siti (2024) Pembuatan Biskuit Ikan Ekor Kuning (Caesio cuning) Sebagai Makanan Pendamping Asi (MP-ASI) Pada Anak Stunting Usia 6-12 Bulan. Undergraduate thesis, Politeknik Negeri Jember.

[img] Text (Abstract)
Abstrac_Baiq.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (113kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
Pendahuluan_Baiq.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (127kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Dapus_Baiq.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (245kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
Lengkap_Baiq Siti Nurhalimah.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Stunting pada balita disebabkan oleh berbagai faktor meliputi faktor langsung dan tidak langsung. Berdasarkan faktor langsung adalah asupan makanan dan penyakit infeksi. Kemudian, faktor tidak langsung adalah pengetahuan gizi, pola asuh, hygiene sanitasi yang buruk dan rendahnya pelayanan Kesehatan. Salah satu tindakan yang yang dapat dilakukan yaitu mengonsumsi makanan tinggi protein terutama protein hewani seperti ikan. Biskuit ikan ekor kuning dapat dijadikan makanan pendamping ASI untuk mencegah stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terhadap kadar protein dan tekstur pada biskuit ikan ekor kuning sebagai makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada anak stunting Usia 6-12 bulan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan tepung terigu dan tepung ikan ekor kuning yaitu dengan perbandingan, P1 (90:10), P2 (80:20), P3 (70:30), P4 (60:40), P5 (50:50), P6 (40:60) dengan pengulangan sebanyak 4 kali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata (sig ≤ 0,05) terhadap kandungan protein biskuit ikan ekor kuning. kemudian tidak terdapat perbedaan yang signifikan (sig >0,05) untuk tekstur biskuit ikan ekor kuning pada setiap perlakuan. Hasil organoleptik menunjukkan tekstur yang dihasilkan yaitu renyah, memiliki warna kuning hingga coklat kekuningan, memiliki rasa yang agak gurih hingga gurih, dan memiliki aroma (susu) mulai dari agak kuat hingga kuat. Perlakuan terbaik biskuit ikan ekor kuning pada penelitian ini terdapat pada perlakuan P5 (Tepung terigu 50% : Tepung ikan ekor kuning 50%) dengan karakteristik energi sebesar 442,28 kkal, protein 14,60%, lemak 11,28%, karbohidrat sebesar 70,59%, dengan nilai uji tekstur 20,56 kgf dan parameter Tekstur renyah/suka, warna coklat kekuningan/suka, rasa agak gurih/netral, aroma susu kuat/suka. Pemberian biskuit ikan ekor kuning sebanyak 17 gram dalam sehari dengan frekuensi pemberian 2-3 kali sehari sebagai makanan pendamping ASI (MP-ASI)

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorWarsito, HeriNIDN0026096211
Uncontrolled Keywords: stunting,biskuit,tepung ikan ekor kuning
Subjects: 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 351 - Kesehatan Masyarakat
340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 353 - Kebijakan Kesehatan (dan Analis Kesehatan)
340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 354 - Ilmu Gizi
340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 357 - Promosi Kesehatan
Divisions: Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > Tugas Akhir
Depositing User: Baiq Siti Nurhalimah
Date Deposited: 03 Jun 2024 01:39
Last Modified: 03 Jun 2024 01:40
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/32496

Actions (login required)

View Item View Item