Asuhan Gizi Pada Pasien Tb Paru, Dispepsia, Dan Obs Pendarahan Lambung Di Ruang Picu Rsd K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang

Ghasiyah, Bella Hayana (2023) Asuhan Gizi Pada Pasien Tb Paru, Dispepsia, Dan Obs Pendarahan Lambung Di Ruang Picu Rsd K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (131kB)
	Text (BAB 1 Pendahuluan) BAB 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (273kB)
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (293kB)
	Text (Laporan Lengkap) Laporan Lengkap.pdf - Submitted Version Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pelaksanaan Magang Manajemen Asuhan Gizi Klinik (MAGK) ini dilakukan selama 2 bulan dimulai pada tanggal 4 Oktober – 27 November 2023 pada pasien PICU di RSD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang. Tujuan pelaksanaan Magang ini yaitu mahasiswa mampu memahami Manajemen Asuhan Gizi Klinik, mampu menilai status gizi pasien dan mengidentifikasi individu dengan kebutuhan gizi tertentu, mampu merencanakan pelayanan gizi pasien, mampu menyusun menu sesuai dengan kondisi penyakit dan dietnya, mampu menilai kandungan gizi diet sesuai dengan kondisi pasien, mampu merencanakan diet, dapat memberikan pendidikan, latihan dan intervensi lain pada promosi kesehatan/pencegahan penyakit untuk pasien dengan kondisi medis umum, mampu melakukan dokumentasi pada semua tahap, mampu mempresentasikan laporan hasil analisis kegiatan manajemen asuhan gizi klinik. Tuberkulosis paru atau yang lebih dikenal dengan TB Paru adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Organ yang umumnya diserang oleh bakteri tersebut adalah paru-paru. Tuberculosis (TBC) dapat menular melalui udara ketika penderita TBC batuk, bersin, berbicara, ataupun meludah. Terdapat kurang lebih seperempat dari populasi dunia yang diperkirakan terinfeksi oleh bakteri TB. Di negara berkembang, kasus TBC pada anak mencapai 40-50% dari jumlah seluruh populasi. Faktor yang dapat memengaruhi terjadinya TBC pada anak salah satunya yaitu perilaku merokok di usia remaja dan status gizi tidak optimal. Dyspepsia merupakan kumpulan gejala yang mengarah pada gangguan saluran pencernaan atas. Hasil screening gizi dengan menggunakan kuisioner STRONGKids didapatkan 4 poin, sehingga pasien mengalami risiko tinggi malnutrisi. Berdasarkan hasil assessment, pasien An. AF berusia 16 Tahun 5 Bulan dan berjenis kelamin laki-laki. Dari hasil pengukuran antropometri, pasien mengalami penurunan berat badan tingkat berat dan status gizi pasien termasuk dalam gizi kurang (thinnes). Pada awal masuk rumah sakit, kadar CRP dan jumlah leukosit pasien tinggi. Pasien memiliki riwayat penyakit yaitu batuk sejak sebulan yang lalu. Asupan makan pasien pada awal assessment kurang (<80%). Prioritas diagnosis gizi pasien yaitu asupan oral tidak adekuat dan kurangnya pengetahuan terkait makanan dan zat gizi. Intervensi gizi yang diberikan yaitu diet TKTP Lambung 2500 kkal dengan tekstur makanan lunak/bubur nasi pemberian oral dengan 3 kali makanan utama dan 2 kali makanan selingan serta 3 kali pemberian susu, serta memberikan edukasi dan konseling gizi. Hasil monitoring dan evaluasi pada asupan makan terdapat peningkatan signifikan di hari ketiga intervensi gizi. Pada kondisi fisik terdapat penurunan keluhan nyeri perut, pusing, mual dan muntah, lemas, batuk, serta sesak. Pada biokimia yaitu terdapat penurunan jumlah leukosit. Pada pengetahuan terdapat peningkatan pengertahuan pasien dan keluarga, serta adanya komitmen untuk merubah pola makan dan gaya hidup serta menerapkan informasi yang diberikan di rumah.

Actions (login required)

View Item