Rofiqoh, Silfi Layinatul (2023) Asuhan Gizi pada Pasien Diabetes Melitus, Chronic Kidney Disease Stage V, dan Hipertensi di Ruang Rawat Inap Sadewa RSUD Jombang. [Experiment] (Unpublished)
Text (Bab 1 Pendahuluan)
G42201007_SILFI LAYINATUL ROFIQOH_BAB 1 (PENDAHULUAN).pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (449kB) |
|
Text (Ringkasan)
G42201007-SILFI LAYINATUL ROFIQOH-RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (468kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
G42201007_SILFI LAYINATUL ROFIQOH_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (476kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
SILFI LAYINATUL ROFIQOH_G42201007_LAPORAN LENGKAP.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang terjadi ketika tubuh tidak mampu menghasilkan jumlah insulin yang cukup atau tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkan dengan efektif. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat menimbulkan komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular.Komplikasi makrovaskular yang dapat terjadi pada pasien diabetes melitus salah satunya yaitu gagal ginjal kronik. Kadar gula darah yang tidak terkontrol pada pasien diabetes melitus dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah pada glomerulus sehingga akan menyebabkan kerusakan ginjal yang lebih parah. Chronic kidney disease adalah kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan, yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal (glomerulus filtration rate) kronik disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti gangguan metabolic (DM), hipertensi yang menyebabkan GFR menurun. The Joint National Community on Preventation, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Preassure 7 (JNC-7),mendefinisikan hipertensi merupakan kondisi tekanan darah sistolik seseorang lebih dari 120 mmHg atau tekanan darah diastoliknya lebih dari 80 mmHg. Risiko malnutrisi dapat terjadi pada pasien diabetes melitus dengan chronic kidney disease stage V dan hipertensi karena pola makan yang tidak baik yang disebabkan oleh adanya gangguan gastrointestinal seperti anoreksia, mual, muntah, dan nyeri perut, sehingga asupan pasien harus diperhatikan.Pasien Ny. T berusia 51 tahun dirawat dengan keluhan utama mual, muntah, nyeri perut. Pasien didiagnosa diabetes melitus, CKD stage V, dan hipertensi. Berdasarkan skrining gizi yang dilakukan menggunakan form Malnutrition Screening Tools (MST), pasien tidak beresiko malnutrisi. Berdasarkan data antropometri MRS menunjukkan estimasi BB 50 kg, TB 160 cm, dengan IMT 19,5 kg/m2 yang tergolong dalam kategori status gizi normal. Pasien memiliki riwayat penyakit diabetes melitus dan hipertensi. Pasien memiliki riwayat megonsumsi obat gliben yang dikonsumsi secara tidak rutin. Berdasarkan hasil wawancara SQ-FFQ kepada pasien diketahui bahwa pola makan pasien 4x/hari yaitu konsumsi nasi 1 porsi @100 gram. Pasien konsumsi telur @1kg telur menjadi 3 hari. Pasien setiap hari mengonsumsi air gula dengan gula 1 sdm sebanyak 3x/hari. Hasil dari SQ-FFQ menunjukkan bahwa asupan protein dan lemak diatas kebutuhan (>100% dari kebutuhan). Berdasarkan hasil recall 1x24 jam SMRS menunjukkan bahwa asupan makan pasien inadekuat (<80% dari kebutuhan). Fisik klinis pasien menunjukkan tekanan darah pasien lebih tinggi dari nilai normal, keadaan umum lemah dengan keluhan mual, muntah, dan nyeri perut. Selain itu, dilihat dari hasil pemeriksaan biokimia menunjukkan kadar urea, kreatinin, HbA1c, GDS pasien lebih tinggi dari nilai normal. Diagnosa gizi pasien NI-1.2 Asupan energi inadekuat berkaitan dengan mual, muntah, nyeri perut ditandai dengan asupan energi defisit berat yaitu <80% dari kebutuhan, dan NC-2.2 Perubahan nilai labolatorium zat gizi spesifik berkaitan dengan penyakit diabetes melitus dan CKD stage V yang ditandai dengan kreatinin, urea, leukosit, GDS, HbA1c lebih tinggi dari nilai normal.Intervensi yang diberikan sesuai dengan kondisi pasien yaitu diet DM B2 yang diberikan kepada pasien nefropati diabetik yang belum melakukan cuci darah. Tujuan diet DM B2 yaitu mencapai asupan adekuat yang tidak memperberat kerja ginjal serta untuk memenuhi asupan energi, protein, lemak, karbohidrat pasien secara bertahap dimulai 80% dari kebutuhan. Kemudian diberikan edukasi gizi yang bertujuan supaya Ny. T menerapkan diet DM B2 saat di rumah. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi asupan makan Ny. T mengalami peningkatan namun belum mencapai target yang telah ditentukan. Selain itu, kondisi fisik klinis pasien menunjukkan sudah tidak mual, muntah, dan nyeri perut.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Diabetes Melitus, Hipertensi, Chronic Kidney Disease Stage V, Asuhan Gizi Klinik | ||||||
Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 354 - Ilmu Gizi | ||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL | ||||||
Depositing User: | Silfi Layinatul Rofiqoh | ||||||
Date Deposited: | 31 May 2024 06:10 | ||||||
Last Modified: | 31 May 2024 06:11 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/31906 |
Actions (login required)
View Item |