Anggelyna, Vevita (2022) Asuhan Gizi Pasien Dispepsia, colic abdomen, HT II RSD K.R.M.T. Wongsonegoro Kota Semarang. [Experiment] (Unpublished)
Text (RINGKASAN)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (93kB) |
|
Text (BAB 1 PENDAHULUAN)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (179kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (171kB) |
|
Text (LAPORAN LENGKAP)
LAPORAN LENGKAP.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Dispepsia merupakan istilah yang umum dipakai untuk suatu sindroma atau kumpulan gejala/keluhan berupa nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas (Ni & Cokorda, 2018). Prevalensi dispepsia di seluruh dunia cenderung mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Populasi orang dewasa di negara barat yang dipengaruhi oleh dispepsia berkisar antara 14-38%. Angka kejadian dispepsia di masyarakat luas tergolong tinggi. Secara klinis dispepsia dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu dispepsia yang disebabkan oleh kelainan organik sehingga dapat ditemukan kelainan struktural pada organ tubuh tertentu saat dilakukan endoskopi dan kelompok dispepsia yang tidak dapat ditegakkan dengan penunjang diagnostik sehingga disebut sebagai dispepsia fungsional (Purnamasari, 2017). Penyebab terjadinya dispepsia fungsional diantaranya yaitu sekresi asam lambung, infeksi Helicobacter pylori, dismotilitas gastrointestinal, hipersensitivitas viseral, gangguan akomodasi lambung, psikologis dan lingkungan Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, waktu makan terlalu singkat, dan pola makan tidak tepat sangat mempengaruhi terjadinya sindrom dispepsia. Ny. S berusia 57 tahun dirawat dengan keluhan lemas, mual, muntah, pusing, nyeri perut, serta nafsu makan menurun. Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi. Hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 7 - 8 Desember 2022 menunjukkan GDS 101 mg/dL, Kalsium 1 mmol/L, Kalium 3,30 mmol/L, Natrium 120,0 mmol/L, Hemoglobin 11,1 g/dL, Hematokrit 33,40%, Jumlah trombosit 133/uL, Jumlah eritrosit 4,30/uL, Jumlah leukosit 4,0/uL. Sedangkan hasil pemeriksaan fisik klinis pada tanggal 8 Desember 2022 menandakan Tekanan darah 155/75 mmHg, RR 20x/menit, Suhu tubuh 36,3°C, Nadi 80x/menit, SpO2 99. Ny. S tidak memiliki alergi makanan, Pasien memiliki pola makan yang kurang baik yaitu 2-3x sehari. Pasien belum pernah mendapatkan edukasi gizi sebelumnya.
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Asuhan Gizi Klinik | ||||||
Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 354 - Ilmu Gizi | ||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL | ||||||
Depositing User: | Vevita Anggelyna | ||||||
Date Deposited: | 05 Apr 2024 08:58 | ||||||
Last Modified: | 05 Apr 2024 08:59 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/31565 |
Actions (login required)
View Item |