Asuhan Gizi Pasien dengan Hemateses Melena, Chronic Liver Disease(CLD), Hipoalbumin diruang rawat inap Kecak RSD Mangusada Bali

Sofia, Rima Sofa (2023) Asuhan Gizi Pasien dengan Hemateses Melena, Chronic Liver Disease(CLD), Hipoalbumin diruang rawat inap Kecak RSD Mangusada Bali. [Experiment] (Unpublished)

	Text (Ringkasan) Ringkasan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (10kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) Bab 1 Pendahuluan.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (14kB)
	Text (Full Text) G42200410_Laporan Lengkap.pdf Restricted to Registered users only Download (594kB) | Request a copy
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (72kB)

Abstract

Hematesis adalah kondisi ketika darah muncul dalam tinja. Ini dapatdisebabkan oleh berbagai masalah pencernaan atau sistem perdarahan dalamtubuh. Hematesis seringkali tampak sebagai tinja berwarna hitam atauberdarah.Melena adalah istilah medis yang menggambarkan tinja berwarna hitamdan bau yang tidak sedap. Tinjanya berwarna hitam karena adanya darah yangteroksidasi dalam saluran pencernaan. Melena biasanya merupakan tandaperdarahan dalam saluran pencernaan bagian atas, seperti lambung atau esofagus.CLD adalah singkatan dari Chronic Liver Disease, yang berarti penyakit hatikronis. Penyakit hati kronis adalah kondisi di mana hati mengalami kerusakanjangka panjang dan peradangan. Beberapa penyebab CLD meliputi alkoholisme,hepatitis kronis, dan penyakit hati berlemak non-alkoholik. Hipoalbuin adalahkondisi di mana kadar albumin dalam darah lebih rendah dari batas normal.Albumin adalah protein yang diproduksi oleh hati dan memiliki peran pentingdalam menjaga tekanan onkotik dalam pembuluh darah dan mengangkut berbagaizat dalam darah.Menurut (Bararah dan Jauhar, 2013). Perdarahan saluran cerna atas adalahperdarahan yang berasal dari bagian proksimal ligamentum treitz denganmanifestasi klinik berupa hematemesis dan melena. Hematemesis adalah muntahyang mengandung darah berwarna merah terang atau kehitaman akibat prosesdenaturasi, sedangkan melena adalah perdarahan saluran cerna atas yang keluarmelalui rektum dan berwarna kehitaman. Pada perdarahan saluran cerna yangmasif, darah yang keluar melalui rektum dapat berwarna merah terang(hematokesia) akibat waktu singgah yang cepat dalam saluran cerna.iiiPasien masuk rumah sakit dengan status gizi buruk dan Indeks Massa Tubuh(IMT) sebesar 16,6 kg/m². Hasil laboratorium menunjukkan kadar albumin sangatrendah, yaitu 2,1 g/dl. Selama tiga hari intervensi, pasien tidak melakukanpengecekan uji laboratorium, mengakibatkan ketidakmampuan untuk memonitordan mengevaluasi kondisinya.Keluhan pasien pada awalnya meliputi mual, muntah darah, dan BABberwarna hitam. Setelah tiga hari intervensi, kondisi pasien semakin memburukhingga kehilangan kesadaran. Asupan dan konsumsi pasien menunjukkanpenurunan bertahap selama intervensi karena kondisi yang semakin memburuk.Pasien beralih dari konsumsi bubur tepung ke diet zonde pada hari keduadan ketiga intervensi. Perubahan ini mencerminkan penyesuaian terhadapkebutuhan nutrisi pasien yang berubah seiring dengan progresi penyakit atauperubahan kondisi kesehatannya. Keputusan untuk beralih ke diet zonde diambiluntuk memastikan pasien tetap mendapatkan asupan nutrisi yang memadai,terutama jika ada kesulitan menelan atau mencerna makanan padat. Diet zonde,yang umumnya terdiri dari makanan cair atau dapat dimurnikan lebih lanjut,membantu memastikan penyerapan nutrisi yang lebih baik dalam kondisi yangmembatasi kemampuan pencernaan normal.Konseling gizi dilakukan pada pasien dan keluarganya di ruang rawat inapRSD Mangusada dengan fokus pada Diet Tinggi Energi Tinggi Protein untukmengatasi Hemateses Melena dan kondisi Hipoalbumin.

Actions (login required)

View Item