Analisis Ketidaklengkapan Rekam Medis Elektronik Rawat Inap Guna Menunjang Mutu Klaim BPJS Di RS Bethesda Yogyakarta

Wuryanti, Ririn (2023) Analisis Ketidaklengkapan Rekam Medis Elektronik Rawat Inap Guna Menunjang Mutu Klaim BPJS Di RS Bethesda Yogyakarta. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (33kB)
[img] Text (BAB 1. Pendahuluan)
BAB 1. PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (148kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (153kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
Laporan Lengkap_RIRIN Wuryanti_RS Bethesda.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah dengan menjamin ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan. Badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan disebut dengan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan. Pembayaran pelayanan kesehatan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) menggunakan sistem Indonesian Case Base Groups (INA-CBG). Pengajuan biaya perawatan pasien peserta BPJS Kesehatan oleh pihak rumah sakit kepada BPJS Kesehatan dilakukan secara kolektif yang akan ditagihkan setiap bulannya. Sistem pembayaran dengan INA-CBG di rumah sakit harus melalui tahap verifikasi oleh verifikator internal rumah sakit, sebelum klaim diajukan kepada BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan akan melakukan pembayaran untuk berkas yang memang layak, apabila tidak layak maka akan dikembalikan ke rumah sakit untuk direvisi. Terjadinya pengembalian berkas klaim oleh verifikator BPJS Kesehatan dapat mengakibatkan kerugian bagi rumah sakit yaitu tidak terbayarnya pelayanan kesehatan oleh BPJS kesehatan, sehingga akan berdampak pada kegiatan operasional yang berjalan di rumah sakit Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan yang dilakukan dibagian casemix RS Bethesda Yogyakarta, terdapat sejumlah berkas klaim JKN rawat inap yang dikembalikan oleh verifikator BPJS salah satunya karena dibutuhkan konfirmasi kode dan kelengkapan dokumen pendukung dari pihak rumah sakit. Proses klaim JKN di RS Bethesda Yogyakarta menggunakan aplikasi Digital Klaim untuk kelengkapan dokumen klaimnya. Digital klaim terintegrasi dengan aplikasi Web E-RM, namun belum seluruh dokumen yang dibutuhkan untuk kelengkapan klaim terinput di aplikasi digital klaim, sehingga petugas masih mendownload dari aplikasi E-RM dan mengupload ulang di digital klaim. Ketidaklengkapan dokumen pada aplikasi digital klaim akan menyebabkan pending klaim, peneliti menggunakan metode 5M (Man, Method, Money, Machine, Material) untuk mendiskripsikan faktor penyebab pending klaim pada bagian klaim BPJS rawat inap. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap ketidaklengkapan data rekam medis elektronik pasien rawat inap untuk menunjang mutu klaim bpjs. Berdasarkan hasil kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) pada bulan Agustus-Oktober 2023 ditemukan berkas klaim BPJS rawat inap yang dipending oleh verifikator BPJS sebesar 4,41 % atau dari 2923 berkas rawat inap yang diajukan, sebanyak 129 berkas dikembalikan oleh verifikator BPJS untuk diperbaiki. Penyebab dari pending klaim JKN rawat inap yang paling sering terjadi di setiap bulannya yaitu terkait kesesuaian kode dikarenakan ketidaklengakapan berkas klaim beserta data dukungnya, sehingga verifikator BPJS mengembalikan berkas klaim ke unit penjaminan untuk mengkonfirmasi apakah kode yang ditegakkan telah sesuai atau tidak. Salah satu yang menyebabkan ketidaklengkapan berkas klaim rawat inap adalah dari faktor sistem informasi yang digunakan yaitu EMR yang terdapat pada aplikasi digital klaim, tidak semuanya terdapat menu penarikan data secara otomatis pada berkas yang dinyatakan pending klaim, dan EMR pada digital klaim terkadang tidak terisi dengan lengkap. Kesimpulan yang didapatkan adalah penyebab ketidaklengkapan berkas klaim rawat inap adalah dari faktor sistem informasi (machine) yang digunakan yaitu pada digital klaim, karena belum semua berkas klaim yang diperlukan ada pada digital klaim. Saran yang diusulkan dari kesimpulan diatas adalah pembuatan SPO terkait kelengkapan berkas klaim BPJS Kesehatan, Melakukan evaluasi berkala terkait penggunaan ERM digital klaim dan penambahan item untuk membedakan rekam medis yang pending klaim dan final klaim

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorWijayanti, Rossalina AdiNIDN0719028401
Uncontrolled Keywords: RME,Klaim,BPJS,Mutu
Subjects: 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > Sistem Informasi Kesehatan
Divisions: Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Manajemen Informasi Kesehatan > PKL
Depositing User: Ririn Wuryanti
Date Deposited: 27 Jan 2024 01:03
Last Modified: 27 Jan 2024 01:04
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/29886

Actions (login required)

View Item View Item