Asuhan Gizi Klinik Pada Pasien Bedah Dengan Penyakit Fraktur Tibia Dan Diabetes Melitus di RSD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang

Ignur R, Deily (2023) Asuhan Gizi Klinik Pada Pasien Bedah Dengan Penyakit Fraktur Tibia Dan Diabetes Melitus di RSD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (RINGKASAN)
RINGKASAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (73kB)
[img] Text (BAB 1 PENDAHULUAN)
BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (125kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (74kB)
[img] Text (LAPORAN LENGKAP)
LAPORAN LENGKAP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pelaksanaan magang Manajemen Asuhan Gizi Klinik (MAGK) ini dilakukan selama 2 bulan dimulai sejak 4 Oktober – 27 November 2023 pada pasien bedah di RSD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang. Tujuan pelaksanaan magang ini adalah mahasiwa mampu memahami Manajemen Asuhan Gizi Klinik, mampu menilai status gizi pasien dan mengidentifikasi individu dengan kebutuhan gizi tertentu, mampu merencanakan pelayanan gizi pasien, mampu menyusun menu sesuai dengan kondisi penyakit pasien dan dietnya, mampu menilai kandungan gizi sesuai dengan kondisi pasien, mampu merencanakan pemberian makan pasien, mampu memantau pelaksaan pemberian makan, mampu memberikan edukasi terkait gizi, latihan dan intervensi lain pada pencegahan penyakit pasien dengan kondisi medis umum, serta dapat melakukan dokumentasi pada semua tahap dan memperesentasikan hasil laporan kegiatan Manajemen Asuhan Gizi Klinik. Fraktur merupakan istilah dari hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan baik yang bersifat total maupun sebagian yang biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik (Helmi, 2012). Fraktur merupakan suatu kondisi dimana terjadinya inkontinuitas integeritas tulang. Penyebab terjadinya fraktur dikarenakan adanya trauma atau cedera akibat benturan yang keras. Beberapa faktor yang biasanya dapat menyebabkan terjadinya fraktur yaitu antara lain faktor kelemahan (tenaga yang sudah lama berdiri, terpeleset atau tersenggol sedikit jatuh) dan faktor usia (dimana pada faktor ini juga menjadi pemberat kasus fraktur) (KEMENKES RI, 2019). Sedangkan, Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan peningkatan glukosa darah (hiperglikemi) disebabkan karena ketidakseimbangan antar suplai dan kebutuhan insulin. Insulin dalam tubuh dibutuhkan memfasilitasi masuknya glukosa dalam sel agar dapat digunakan untuk metabolisme dan pertumbuhan sel. Berkurang atau tidak adanya insulin menjadikan glukosa tertahan di dalam darah dan menimbulkan peningkatan gula darah, sedangkan sel menjadi kekurangan glukosa yang sangat dibutuhkan dalam kelangsungan dan fungsi sel (Tarwoto,2012). Hasil screening gizi dengan menggunakan MST diperoleh hasil 3 dengan diagnosis medis fraktur tibia dan diabetes melitus sehingga pasien beresiko malnutrisi. Berdasarkan hasil assesment Ny. M berusia 57 tahun dengan jenis kelamin perempuan diperoleh hasil pemeriksaan antropometri,tinggi badan estimasi pasien yaitu 153,64 cm. Berat badan estimasi yaitu 48,81 kg dengan LILA 26 cm. Menurut hasil pemeriksaan laboratorium, didapatkan hasil kadar glukosa darah sewaktu pasien 348 mg/dL, kalsium 1,17 mmol/L, kalium 4,30 mmol/L, natrium 136,0 mmol/L, kreatinin 0,8 mg/dL,ureum 28,9 mg/dL, hemoglobin 13,4 g/dL, hematokrit 41,30%, jumlah trombosit 185/uL, jumlah eritrosit 4,43/uL, dan jumlah leukosit 19,8/uL. Selain itu, dilakukan pemeriksaan penunjang yaitu tampak diskontinuitas komplit kominutif pada 1/3 distal os tibia et fibula desktra, aposisi dan aligment kurang baik. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik klinis didapatkan hasil bahwa tekanan darah 121/60 mmHg, pernapasan 20x/menit, nadi 70x/menit dan suhu 36,5 °C. Saat ini pasien mengalami kesulitan untuk beranjak dari tempat tidur. Intervensi gizi yang diberikan kepada pasien yaitu diet DM 1500 kkal dengan bentuk makanan nasi tim, frekuensi makan 3x makanan utama dan 2x selingan serta akan diberikan edukasi dan konseling gizi terkait penyakit yang di derita pasien.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorIqbal, MuhammadNIDN0724018901
Uncontrolled Keywords: Asuhan Gizi Klinik
Subjects: 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 354 - Ilmu Gizi
Divisions: Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL
Depositing User: Deily I R
Date Deposited: 08 Jan 2024 01:30
Last Modified: 08 Jan 2024 01:31
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/29209

Actions (login required)

View Item View Item