Styawati, Febri (2023) Asuhan Gizi Pada Pasien Febris Dengan Colic Abdomen dan ISK di RSUD Sidoarjo. [Experiment] (Unpublished)
Text (Ringkasan)
1. RINGKASAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (29kB) |
|
Text (Bab 1)
2. BAB I.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (93kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
3. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (32kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
4. LAPORAN LENGKAP.pdf Restricted to Registered users only Download (647kB) | Request a copy |
Abstract
Demam adalah kenaikan suhu tubuh melewati batas normal yang dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti infeksi, peradangan, atau gangguan metabolik. Demam sering menyerang pada anak. Demam bukanlah penyakit, tetapi tanda dari suatu penyakit. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan metode kompres. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan mikroorganisme di dalam saluran kemih manusia. Saluran kemih manusia merupakan organ-organ yang bekerja untuk mengumpul dan menyimpan urin serta organ yang mengeluarkan urin dari tubuh, yaitu ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. Penegakan diagnosis ISK perlu diperhatikan kemungkinan yang dapat terjadi, yaitu diagnosis palsu, keadaan tersebut akan mengakibatkan pasien ISK berisiko untuk menderita komplikasi yang serius. (Sari & Muhartono, 2018). Dari hasil monitoring dan evaluasi dapat diketahui bahwa tidak ada perubahan signifikan antara hasil pemeriksaan sebelum intervensi dan pemeriksaan monev hari ke-3 dikarenakan jangka waktu yang singkat dalam melakukan monitoring dan evaluasi. Pada hari-ke 1 monitoring dan evalusi, pasien mengeluhkan nyeri tenggorokan dan perut sehingga nafsu makan pasien menurut. Pada hari ke-2 monitoring pasien sempat mengalami demam pada malam hari dan masih mengeluhkan sakit tenggorokan sehingga nafsu makan menurun. Pada hari ke-3 monitoring nafsu makan pasien mulai meningkat dikarenakan keluhan gangguan menelan sudah membaik serta pasien tidak mengalami demam. Monitoring dan evaluasi asupan makanan dilakukan selama 3 hari sehingga asupan makan pasien yang terpantau adalah 9x makan. Metode monitoring dan evaluasi yang dilakukan dengan cara wawancara kepada pasien dan pengamatan langsung (food waste) menggunakan metode comstock. Selama monitoring dan evalusi asupan makan pasien dibuat bertahap dengan target asupan (40% pada hari ke-1, 50% pada hari ke-2, dan 80% pada hari ke-3). Dalam menyesuaikan daya terima pasien. Analisis hasil asupan menggu
Item Type: | Experiment | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Subjects: | 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 354 - Ilmu Gizi | ||||||
Divisions: | Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL | ||||||
Depositing User: | Febri Styawati | ||||||
Date Deposited: | 25 Sep 2023 00:58 | ||||||
Last Modified: | 25 Sep 2023 00:59 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/28493 |
Actions (login required)
View Item |