Pengaruh Suhu Awal Penyangraian Dan Tambahan Waktu Setelah First Crack Terhadap Karakteristik Kopi Robusta (Coffen Canephora) Sangrai

Bakti, Yunus Prima (2023) Pengaruh Suhu Awal Penyangraian Dan Tambahan Waktu Setelah First Crack Terhadap Karakteristik Kopi Robusta (Coffen Canephora) Sangrai. Undergraduate thesis, Politeknik Negeri Jember.

[img] Text (Bab Pendahuluan)
Yunus Prima Bakti A43191491-Pendahuluan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (35kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Yunus Prima Bakti A43191491-Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (100kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
Yunus Prima Bakti A43191491-Laporan Lengkap.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (Abstrak)
Yunus Prima Bakti A43191491-Abstrak.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (96kB)

Abstract

Penyangraian biji kopi ialah proses yang dilakukan untuk pembentukan aroma dan citarasa pada biji kopi. Proses penyangraian membutuhkan waktu yang bervariasi mulai 7sampai 30 menit. Suhu awal penyangraian biji kopi robusta antara 150°C -190°C. Pada suhu 205ºC ukuran biji membesar dua kali lipat (first crack) dan perubahan warna biji menjadi kecoklatan (light). Pada suhu 205ºC menuju 230ºC akan terjadi perubahan warna dari light brown menjadi medium brown dan letupan atau crack kedua akan terjadi pada suhu 225ºC hingga suhu 230ºC dan warna biji mendekati warna medium dark brown. Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik biji kopi sangrai pada suhu awal penyangraian dan tambahan waktu setelah first crack yang berbeda. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2022 di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Negeri Jember, dengan menggunakan Uji Metode Deskriptif dengan parameter pengamatan 1) Kadar air; 2) Densitas biji kopi; 3) Suhu dan waktu turning point; 4) Rate of Rise (RoR); 5) First crack; 6) Rendemen; 7) Densitas kopi sangrai; 8) Warna; 9) Apparent swelling. Perlakuan yang digunakan adalah suhu awal penyangraian dan tambahan waktu setelah first crack, meliputi suhu awal penyangraian 140°C, 150°C, dan 160°C dengan tambahan waktu setelah first crack 1 menit 30 detik dan 2 menit 30. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu awal penyangraian dan tambahan waktu setelah first crack memberikan perubahan pada karakteristik fisik meliputi suhu turning point 79℃ - 90℃ dan waktu turning point 1 menit 12 detik – 1 menit 16 detik, suhu first crack 194℃ - 199℃ dan waktu first crack 10 menit 46 detik – 12 menit 8 detik, warna roast bean dengan rata-rata nilai agtron 46,9 – 60,9, rendemen roast bean 84,6% - 87,2%, dan apparent swelling 48,46% - 70%.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorSetyoko, UjangNIDN0007066304
Uncontrolled Keywords: Suhu awal penyangraian, Rendemen kopi sangrai, Densitas, First Crack, Apparent swelling
Subjects: 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 160 - Teknologi dalam Ilmu Tanaman > 162 - Teknologi Hasil Pertanian
Divisions: Jurusan Produksi Pertanian > Prodi D4 Budidaya Tanaman Perkebunan > Tugas Akhir
Depositing User: Yunus Prima Bakti
Date Deposited: 28 Jul 2023 09:01
Last Modified: 28 Jul 2023 09:03
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/26817

Actions (login required)

View Item View Item