Analisis Usaha Jahe Instan Di Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan Kecamatan Lawang Kabupaten Malang

Priyambudi, Annisa Salsabila (2023) Analisis Usaha Jahe Instan Di Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan Kecamatan Lawang Kabupaten Malang. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
1. Annisa Salsabila Priambudi D31200345 - Ringkasan.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (287kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
2. Annisa Salsabila Priambudi D31200345 - Bab 1.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (423kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
3. Annisa Salsabila Priambudi D31200345 - Laporan Lengkap.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text (Daftar Pustaka)
4. Annisa Salsabila Priambudi D31200345 -Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (501kB)

Abstract

Magang merupakan suatu kegiatan yang dilakukan mahasiswa dalam upaya untuk memperoleh pengetahuan baru dan pengalaman praktek kerja. Adanya kegiatan magang di Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan Lawang, diharapkan dapat memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang kondisi nyata yang ada dalam dunia pertanian dan memberikan kemampuan bagi mahasiswa dalam meningkatkan kompetensi yang ditempuh. Tujuan dari magang ini adalah agar mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan kerja lapang pada suatu perusahaan ataupun instansi dan mampu membentuk sikap serta keterampilan kerja, khususnya pada bidang pelatihan pertanian khusunya yang berada di Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan Lawang. Metode yang digunakan dalam kegiatan Magang ini adalah dengan wawancara, pengamatan dan evaluasi. Balai Besar Pelatihan (BBPP) Ketindan Lawang merupakan salah satu instansi yang bergerak di bidang pertanian, dimana saat ini pengolahan jahe instan menjadi salah satu pengkajian yang dilakukan untuk meningkatkan nilai ekonomis dan mengolahnya dengan baik. Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan juga merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bidang pelatihan pertanian, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) yang secara teknis dibawah Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian. Dalam proses produksi jahe instan ada beberapa hal yang diperhatikan selama proses produksi yaitu saat proses pencampuran bahan. Proses pencampuran bahan pada saat gula dimasukkan harus diaduk secara terus-menerus agar tidak gosong. Oleh sebab itu perlu diperhatikan pada saat mengolah bahan tersebut. Hasil perhitungan Analisis Jahe Instan dalam satu kali proses produksi menggunakan Analisis BEP, R/C Ratio, dan ROI untuk mengetahui kelayakan usahanya. Hasil analisis BEP (produksi) diperoleh 152,63 kemasan, sedangkan volume penjualan sebanyak 200 kemasan per 25 gram. Hasil analisi BEP (harga) diperoleh sebesar Rp. 2.098,70 per kemasan. Hasil analisis R/C Ratio diperoeh nilai sebesar 1,31. Hasil analisis ROI diperoleh niai sebesar 10,08%. Berdasarkan analisis tersebut menunjukkan bahwa usaha jahe instan menguntungkan. Business Model Canvas mengembangkan model bisnis pada produk Jahe Instan dapat dilihat dari 9 elemen yaitu: Dari identifikasi yang dilakukan pada elemen customer segments, pasar Jahe Instan adalah market dimana pelanggan berasal dari semua kalangan serta pecinta minuman sehat, minuman herbal atau tradisional. Dari value propositions Jahe Instan sangat mengutamakan kepuasan pelanggan dan layanan perusahaan yang dipercaya dapat membuat pelanggan melakukan repeat order. Pada channel yang diterapkan Jahe Instan adalah saluran melalui outlet media sosial, supermarket dan minimarket. Elemen key resources dan key activities pada Jahe Instan menunjukan bahwa sumber daya dan aktivitas utama adalah bahan baku dan produksi. Dari elemen key partnerships, hingga saat ini Jahe Instan memiliki partner dari petani jahe, produsen kemasan, distributor reseller dan retalier yang dapat membantu dalam proses penjualan. Biaya yang dikeluarkan berhubungan erat dengan biaya pengeluaran untuk menjalankan produksi dan pembelian bahan baku. STP (Segmenting, Targeting, Positioning) yang dilakukan oleh Jahe Instan adalah sebagai berikut: (a) segmen pasar yang dituju adalah pria dan wanita mulai dari remaja sampai dewasa, yang memiliki usia antara 17-65 tahun. (b) target pasar yang dipilih berupa konsumen yang mencari produk herbal atau pecinta minuman tradisonal. (c) Jahe Instan diposisikan pada dalam hal kualitas produk dan pada kemasan. Jahe Instan menghasilkan produk yang berkualitas baik dan kemasan yang aman dibandingkan produk lainnya.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorWidyatami, Linda EkadewiNIDN0008038404
Uncontrolled Keywords: Analisis Usaha, Jahe Instan
Subjects: 550 - Rumpun Ilmu Ekonomi > 570 - Ilmu Manajemen > 574 - Pemasaran
Divisions: Jurusan Manajemen Agribisnis > Prodi D3 Manajemen Agribisnis > PKL
Depositing User: Annisa Salsabila Priyambudi
Date Deposited: 27 Jul 2023 03:59
Last Modified: 27 Jul 2023 04:01
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/26325

Actions (login required)

View Item View Item