Manajemen Asuhan Gizi Klinik pada Pasien Pasca Operasi ORIF (Open Reduction Internal Fixation) Fraktur Os. Humeri 1/3 Distal Dextra Tertutup di Bangsal Melati RSUD Sleman

Rizqi, Salsabilla Fatkhur (2023) Manajemen Asuhan Gizi Klinik pada Pasien Pasca Operasi ORIF (Open Reduction Internal Fixation) Fraktur Os. Humeri 1/3 Distal Dextra Tertutup di Bangsal Melati RSUD Sleman. [Experiment] (Unpublished)

[img] Text (Ringkasan)
RINGKASAN_G42191695.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (12kB)
[img] Text (Bab 1 Pendahuluan)
BAB 1_G42191695.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (10kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA_G42191695.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.

Download (6kB)
[img] Text (Laporan Lengkap)
LAPORAN PKL LENGKAP_G42191695.pdf
Restricted to Registered users only

Download (545kB) | Request a copy

Abstract

Fraktur merupakan terputusnya jaringan tulang karena stress akibat tahanan yang datang lebih besar dari daya tahan yang dimiliki tulang. Open Reduction Interna Fixation (ORIF) merupakan metode penatalaksanaan bedah patah tulang yang paling banyak keunggulannya. Keuntungan perawatan patah tulang metode ini adalah ketelitian reposisi fragmen-fragmen tulang yang patah, kesempatan untuk memeriksa pembuluh darah dan saraf yang berada didekatnya, dapat mencapai stabilitas fiksasi yang memadai, dan tidak perlu berulang kali memasang gips atau alat-alat stabilisasi lainnya. Pemenuhan gizi yang memadai pasca operasi ORIF diperlukan oleh pasien untuk membantu mempercepat penyembuhan luka pasca operasi dan perbaikan tulang. An. AJS masuk rumah sakit dengan kondisi fraktur os. humeri 1/3 distal dextra tertutup. Pasien menjalani operasi ORIF untuk menangani patah tulang yang dialami. Asuhan gizi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi dan membantu penyembuhan luka pasca operasi. Pasien diberikan diet TKTP 1500 kalori dengan bentuk lunak secara oral. Asupan makan pasien dipantau selama 2 hari. Menjelang akhir masa perawatan di rumah sakit, orang tua pasien diberikan edukasi terkait diet TKTP agar dapat diterapkan di rumah. Skrining gizi dilakukan menggunakan alat skrining berupa strong kids. Berdasarkan wawancara dengan orang tua, pasien mengalami penurunan berat badan pada satu bulan terakhir, penurunan asupan makan dalam satu minggu terakhir karena nafsu makan pasien menurun, serta pasien pasca mengalami operasi mayor berupa operasi ORIF (Open Reduction Internal Fixation). Untuk itu, skor yang didapat berjumlah 4 yang berarti pasien beresiko tinggi mengalami malnutrisi. Status gizi pasien dihitung menggunakan nilai Z-Score berdasarkan Peraturan Kementerian Kesehatan No. 20 Tahun 2020 tentang Antropometri Anak. Status gizi pasien berdasarkan indeks BB/U tergolong berat badan normal, menurut indeks TB/U tergolong normal, menurut BB/TB tergolong gizi baik, dan menurut IMT/U tergolong gizi baik. Hasil pemeriksaan biokimia menunjukkan pasien mengalami perdarahan dan peradangan akibat patah tulang dan dehidrasi. Selama monitoring dan evaluasi, kondisi vital sign pasien membaik dan mencapai target, yaitu sesuai dengan nilai normal. Pemeriksaan fisik klinis pada tanggal 6-7 Desember 2022 menunjukkan adanya penurunan suhu menjadi 36,1oC dan 36oC, nilai nadi menjadi 118 kali/menit dan 111 kali/menit, RR menjadi 27-28 kali/menit dan SPO2 meningkat menjadi 98-99%. Pemeriksaan fisik klinis yang didapatkan dari rekam medis pasien menunjukkan pasien merasa nyeri pada luka pasca operasi. Pemeriksaan tanda vital pasien menunjukkan suhu sebesar 36,9oC, nadi sebesar 133 kali/menit, pernapasan sebanyak 28 kali/menit dan SPO2 sebanyak 97%. Nilai nadi termasuk lebih tinggi dari nilai normal yakni sebanyak 65-100 kali/menit. Selain itu, juga terdapat pemeriksaan penunjang berupa Rontgen Cubitu pasca operasi yang menunjukkan kesan : Fraktur completa condilus humeri dextra. Aposisi dan alignment cukup dalam fiksasi internal nail. Eksternal gips semisirkuler. Monitoring hari pertama didapatkan asupan energi, protein dan karbohidrat tergolong defisit berat, serta asupan lemak tergolong diatas kebutuhan. Asupan makan pasien lebih banyak didapatkan dari makanan yang di beli keluarga berupa snack. Monitoring hari kedua didapatkan asupan energi, protein dan karbohidrat tergolong defisit berat, serta asupan lemak tergolong normal. Pasien juga diberikan perubahan tekstur makanan menjadi bentuk biasa sesuai dengan kondisi pasien. Tidak dilakukan monitoring lebih lanjut dikarenakan pasien diperbolehkan pulang. Edukasi gizi dilakukan kepada orang tua An. AJS pada hari Rabu, 7 Desember 2022. Edukasi gizi yang diberikan berupa penjelasan terkait diet TKTP dan memotivasi orang tua untuk meningkatkan asupan makan untuk pasien. Orang tua pasien diberikan penjelasan terkait tujuan pemberian diet, prinsip dan syarat diet, contoh menu dan pembagian makan sehari. Orang tua pasien memberikan respon yang positif selama edukasi gizi yang dilakukan.

Item Type: Experiment
Contributors:
ContributionContributorsNIDN/NIDK
Thesis advisorRindiani, RindianiNIDN0020016805
Uncontrolled Keywords: Fraktur, TKTP, ORIF
Subjects: 340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 351 - Kesehatan Masyarakat
340 - Rumpun Ilmu Kesehatan > 350 - Ilmu Kesehatan Umum > 354 - Ilmu Gizi
Divisions: Jurusan Kesehatan > Prodi D4 Gizi Klinik > PKL
Depositing User: Salsabilla Fatkhur Rizqi
Date Deposited: 26 Jul 2023 13:21
Last Modified: 26 Jul 2023 13:22
URI: https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/25712

Actions (login required)

View Item View Item