Winingsih, Rina (2019) PENGARUH TEKNIK dan LAMA PENGERINGAN TERHADAP MUTU BENIH SEMANGKA SEEDLESS SE026. Diploma thesis, Politeknik Negeri Jember.
Text (Abstrak)
11. ABSTRAK.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (144kB) |
|
Text (Bab 1 Pendahuluan)
13. BAB 1 PENDAHULUAN.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (91kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
18. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (162kB) |
|
Text (Laporan Lengkap)
20. A41151240_LAPORAN LENGKAP.pdf Restricted to Registered users only Download (691kB) |
Abstract
Semangka (Citrullus vulgaris L.) merupakan buah yang memiliki daya tarik tersendiri karena buahnya yang segar dan manis. Kandungan airnya mencapai 92 %, karbohidrat 7 % dan sisanya adalah vitamin. Semangka termasuk tanaman musim kering, tetapi akhir-akhir ini dengan teknologi yang makin berkembang, semangka dapat ditanam kapan saja. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki produksi semangka adalah dengan menggunakan benih bermutu. Penanganan benih setelah panen seperti pengeringan merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam mempertahankan mutu fisik dan fisiologis benih. Berbagai hasil penelitian terhadap pengeringan benih menunjukkan adanya penurunan mutu fisik akibat kerusakan mekanis dalam proses pengeringan baik menggunakan alat pengering maupun dengan sinar matahari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh teknik dan lama pengeringan terhadap mutu benih semangka SE026. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September – Desember 2018 di desa Klompangan, Kecamatan Ajung Kab. Jember dan laboratorium PT East West Seed Indonesia Jl. Basuki Rachmat Gg SMP 8, No. 19, Muktisari, Tegal Besar, kabupaten Jember (68132) Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor yaitu Faktor pertama teknik pengeringan yang terdiri dari 2 taraf yaitu sundrying dan blower. Faktor kedua lama pengeringan (L) yang terdiri dari 3 taraf yaitu : (Untuk sundrying periode satu hari dihitung dari jam 7 – 9 pagi, sedangkan untuk blower priode satu harinya dihitung 24 jam.). L1 satu hari, L2 dua hari, L3 tiga hari. Masing – masing perlakuan diulang 4 kali sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi teknik dan lama pengeringan berpengaruh nyata (*) terhadap semua parameter. Interaksi terbaik terdapat pada kombinasi T2L1 (pengeringan teknik blower selama 1 hari).
Item Type: | Thesis (Diploma) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Subjects: | 140 - Rumpun Ilmu Tanaman > 160 - Teknologi dalam Ilmu Tanaman > 161 - Teknologi Industri Pertanian (dan Agroteknologi) | ||||||
Divisions: | Jurusan Produksi Pertanian > Prodi D4 Teknik Produksi Benih > Tugas Akhir | ||||||
Depositing User: | Riza Nuraini Octavia | ||||||
Date Deposited: | 09 May 2023 03:27 | ||||||
Last Modified: | 09 May 2023 03:27 | ||||||
URI: | https://sipora.polije.ac.id/id/eprint/23016 |
Actions (login required)
View Item |