Penggunaan Tepung Kiambang (Salvinia Molesta) Terfermentasi Terhadap Performa Puyuh (Cortunix-Cortunix Japonica) Starter Sampai Grower

Nugroho, Jefri Adi (2020) Penggunaan Tepung Kiambang (Salvinia Molesta) Terfermentasi Terhadap Performa Puyuh (Cortunix-Cortunix Japonica) Starter Sampai Grower. Diploma thesis, Politeknik Negeri Jember.

	Text (Ringkasan) RINGKASAN-converted.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (33kB)
	Text (Bab 1 Pendahuluan) BAB 1-converted.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (38kB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA-converted.pdf - Submitted Version Available under License Creative Commons Attribution Share Alike. Download (102kB)
	Text (Full Teks) C31151681_LAPORAN LENGKAP-converted.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (512kB) | Request a copy

Abstract

Penggunaan tepung kiambang (salvinia molesta) terfermentasi terhadap performa puyuh (cortunix-cortunix japonica) starter sampai grower, Jefri Adi Nugroho, NIM C31151681, Tahun 2020, 30 Hlm. Produksi Ternak, Peternakan, Politeknik Negeri Jember, Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Ujang Suryadi, MP (Pembimbing I). Burung puyuh merupakan jenis burung yang tidak bisa terbang jauh, ukuran tubuh relatif lebih kecil, dan berkaki pendek. Ransum merupakan hal yang sangat penting dan sangat mempengaruhi produktivitas ternak. Penggunaan biaya ransum yang tinggi merupakan kendala umum yang sering dialami peternak, Upaya yang harus dilakukan cara memberikan ransum tambahan untuk menekan biaya ransum yang cukup tinggi dengan kandungan gizi yang sesuai. Ransum alternatif yang sesuai ialah dengan penambahan daun kiambang. Kiambang merupakan tanaman paku air yang biasanya disebut Salvinia molesta yang biasanya ditemukan mengapung di air menggenang, kolam, rawa, danau dan air yang mengalir tenang. memiliki kandungan nutrient khususnya kadar protein kasar yang tinggi sekitar 15% akan tetapi kiambang memiliki kandungan serat kasar sebesar 16% dapat menghambat proses penyerapan nutrien puyuh sehingga diperlukan teknologi pengolahan yang dapat menurunkan kadar serat kasar seperti teknologi fermentasi. Tugas akhir ini telah dilakukan secara individu dengan judul Penggunaan tepung kiambang (salvinia molesta) terfermentasi terhadap performa puyuh (cortunix-cortunix japonica) starter sampai grower dilaksanakan dengan waktu pelaksanaan penelitian 2 (dua) bulan dimulai 30 April 2019 sampai dengan 30 Juli 2019 bertempat di Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember. Kegiatan penelitian ini menggunakan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut, P1 = Kontrol (ransum tanpa menggunakan tepung kiambang fermentasi), P2 = 94% ransum komersial + 6% Tepung daun kiambang non fermentasi, P3 = 94% ransum komersial + 6% Tepung daun kiambang fermenstasi, P4 = 92% ransum komersial + 8% Tepung daun kiambang fermenstasi, P5 = 90% ransum komersial + 10% Tepung daun kiambang fermenstasi, P6 = 88% ransum komersial + 12% Tepung daun kiambang fermenstasi. Bertujuan untuk mengetahui perbedaan level performa puyuh yang diberi ransum tambahan tepung daun kiambang fermentasi dan mengetahui performa yang diberi ransum tambahan tepung daun kiambang fermentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Subsitusi Tepung Daun Kiambang Fermantasi pada ransum memberikan pengaruh nyata terhadap pada periode starter sampai dengan grower. Tepung DKF dapat digunakan sebagai bahan ransum alternatif dengan batasan penggunaan 6% karena semakin tinggi SK TDKF yang ditambahkan dalam ransum, maka SK dapat menghambat pencernaan atau sulit dicerna. Akan tetapi jika semakin tinggi PK TDKF yang ditambahkan dalam ransum, PK tidak menurun (Nutrisi tetap terpenuhi).

Actions (login required)

View Item